Parlemen regional Catalunya meminta maaf atas pembantaian ratusan perempuan yang diduga mempraktikkan ilmu sihir antara abad ke-15 dan ke-18. Kala itu, lebih dari 700 perempuan diburu dan dihabisi nyawanya.
“Kami pewaris para penyihir, pembuat racun dan dukun,” kata Jenn Diaz, anggota parlemen yang mewakili partai sayap kiri Esquerra. “Sekarang kita dicap feminazi. Ada keterkaitan antara perburuan penyihir pada masa lampau dan femisida di [pembunuhan yang menyasar perempuan] beberapa tahun terakhir. Kami ingin memperbaiki pemahaman bahwa masa lalu tak sejauh yang kita kira.”
Keputusan ini meraih suara dukungan 114-21, yang menolak berasal dari Partai Rakyat yang konservatif dan partai sayap kanan Spanyol Vox.
Sejumlah negara di Eropa telah memberi pengampunan serupa. Di Swiss, Anna Goeldi menerima pengampunan anumerta 200 tahun setelah kepalanya dipenggal usai dituduh menyebabkan kematian seorang anak perempuan. Dia merupakan ‘penyihir’ terakhir yang dibunuh di Eropa. Pemerintah juga mengucurkan dana sebesar 120.000 franc untuk pertunjukan drama yang menceritakan kisah hidupnya. Sementara itu di Norwegia, Steilneset Memorial didirikan di Vardø untuk memperingati kematian 91 perempuan yang dituduh penyihir pada 1621.
Pemerintah Skotlandia diperkirakan akan mengambil langkah serupa pada musim panas mendatang.
Selain pengampunan, Catalunya juga menyetujui penelitian baru untuk mendalami kehidupan para perempuan yang dibunuh, serta mengusulkan agar beberapa nama jalan diubah untuk mengenang mereka.