Sekitar 200 model tanpa busana berkumpul di sepanjang tepi Laut Mati. Mereka tengah melakukan sesi pemotretan yang diusung fotografer Amerika Spencer Tunick untuk menyoroti penyusutan air di danau asin paling terkenal sedunia.
“Rasanya alami begitu menanggalkan pakaian,” Anna Kleiman memberi tahu AFP. Seperti banyak model lainnya, mahasiswi doktoral ini ingin meningkatkan kesadaran akan krisis lingkungan yang terus memburuk di sana.
Laut Mati adalah titik terendah di Bumi, yang kandungan garamnya 9,8 kali lipat lebih tinggi dari lautan. Namun, danau tersebut telah kehilangan sepertiga airnya sejak 1960-an, ketika air dialihkan dari Sungai Yordan untuk mengaliri daerah-daerah yang mengalami kelangkaan air, seperti Israel, Yordania dan Suriah.
Proyek foto Tunick dilakukan di danau bagian Israel, yang juga berbatasan dengan Tepi Barat dan Yordania yang diduduki. Selain itu, Yordania dan Israel sama-sama memanfaatkan evaporation basin besar untuk mengekstrak mineral seperti kalium dan magnesium.
Banyak kendala yang dihadapi regional dalam upaya menyelamatkan danau. Pada 2013, perwakilan senior Israel, Yordania dan Palestina sepakat untuk bekerjasama membangun sumber air baru melalui desalinasi air laut yang didukung Bank Dunia, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun, Israel keluar beberapa tahun setelahnya. Yordania, yang menampung sebagian besar garis pantai Laut Mati dan mengandalkannya sebagai objek pariwisata utama, telah bekerja keras mencari solusi nasional sejak itu.
Tunick awalnya mengunjungi lokasi pemotretan di Israel selatan sebagai tamu kementerian pariwisata, sedangkan proyek ini bertujuan mendukung pendirian museum yang didedikasikan untuk Laut Mati di kota Arad. Wali kota Ben Hamo berharap foto-foto Tunick bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dan mengumpulkan dana untuk museum.
Museum hanya bisa dikunjungi secara virtual untuk sementara ini, tapi seperti yang dinyatakan Ari Leon Fruchter di situs webnya, “saya berharap suatu saat nanti bisa mendirikan museum fisik yang akan menyimulasikan pengalaman berkunjung ke Laut Mati yang sudah tidak memungkinkan karena level airnya telah menurun dan ada sinkhole.”
Ini bukan proyek foto telanjang pertama yang dilakukan Tunick di Laut Mati. Permukaan air yang menurun dan kemunculan sinkhole juga tak luput dari perhatian. Akan tetapi, baru kali ini dia mengecat tubuh model dengan warna putih untuk menggambarkan kisah alkitab tentang istri Lot yang berubah jadi tiang garam karena menoleh ke belakang untuk memandangi kota Sodom. Salah satu asistennya memberi tahu The Times of Israel, cat putih baru bisa hilang setelah tiga hari.
Beberapa mengkritik proyek foto Tunick. Karyanya pernah mendorong anggota parlemen Israel untuk mengesahkan undang-undang yang melarang penampakan orang bugil di tempat umum.
