INFAKTA. COM. PADANGSIDIMPUAN. (SUMUT)
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Padangsidimpuan masa khidmat 2022-2027, dilantik Jumat (11/8/2023) di Auditorium UIN Syahada Padangsidimpuan. Pesannya, NU tidak berpolitik praktis dan harus menjaga keutuhan bangsa.
Ketua Panitia Husnul Siregar menuturkan, tema yang dibawa; NU Mandiri Membangun Peradaban untuk Meneguhkan Kebangsaan. Karena itu, katanya, pelantikan PCNU ini akan melanjutkan cita-cita merawat kebangsaan di Kota Padangsidimpuan.
Sekretaris PWNU Sumatra Utara H Zulkifli Sitorus MA melantik pengurus PCNU Padangsidimpuan, di antaranya unsur mustasyar, rais syuriyah dan tanfidziyah
Mustasyar dipimpin Dr Sarmadan Hasibuan. Syuriyah dipimpin Dr H Muhammad Darwis Dasopang MA dan Tanfidziyah diketuai H Misbahuddin Nasution SH MKn. Selanjutnya, setelah pembacaan sumpah. Pelantikan itu juga sekaligus penyerahan bendera pataka NU yang diterima H Misbahuddin Nasution.
Sebagai Rais Syuriuah, Dr H Muhammad Darwis Dasopang berpesan, akan pentingnya ketakwaan kepada Allah. Karena itu, NU harus dijadikan cahaya penerang bagi umat yang mulai gulita akan ketaatan.
“NU sebagai organiasasi memiliki tujuan ganda, tujuan agama dan tujuan kebangsaan,” kata Rektor UIN Syahada itu.
Maka, kontribusi kebangsaan harus membawa kesejahteraan umat dan keutuhan bangsa. Dan tujuan agama, menjaga para ulama sebagai pewaris para nabi.
“Dalam perjalanan sejarah, NU dan Ponpes menjadi tonggak peradaban pendidikan Islam. Menciptakan para pemimpin di Indonesia. Maka itu, kita mendukung dan merawat Ponpes sebagai pusat pendidikan dan ulama kita menghadapi tantangan akhir zaman. Mencintai mereka bagian dari mencintai agama kita,” katanya berharap dukungan penuh pemerintah dalam menyejahterakan pondok pesantren.
Sebagai Ketua PCNU Padangsidimpuan H Misbahuddin SH MKn juga berpesan agar nahdliyin (kader NU), tetap menjaga dan mengangkat harkat martabat para ulama. Ia pun mengajak untuk tidak berhenti berbuat untuk NU, sebagai wadah para ulama.
“Kami yakin dan percaya, NU, Umara dan Ulama tidak bisa dipisahkan. Saya berharap umara bersama ulama menegakan amar makruf nahi munkar
Dan di sini katanya, visi tri-sukses, suskes kordinasi, aksi dan sukses prestasi, harus digalakan sebagai pengejawantahan turunan program PBNU.
“Kita berharap, pemimpin masa depan pemimpin yang bermoral. Untuk itu hari ini, mari bersatu padu, karena itu NU akan rumah besar kita. Dan kita juga akan suarakan perang narkoba, dan penyakit sosial lainnya,” kata Misbah, mengajak pemerintah bergandengan mengatasi persoalan generasi umat.
Sementara itu, Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution bersyukur dengan visi PCNU. Dan katanya, pemerintah kota juga selalu terbuka untuk kolaborasi dan sinergitas demi pembangunan Kota Padangsidimpuan
“Pertama, peningkatan sumber daya keummatan di Padangsidimpuan, salahsatunya dari sisi pendidikan. Bagaimana pun kota kita ini, di tengah-tengah masyarakat persoalan pendidikan yang menjadi perhatian penting.
Karena itu, saya menaruh harapan kepada PCNU. Kemudian persoalan ekonomi keummatan juga,” katanya.
NU Bukan Kendaraan Politik
Sebagai Mustasyar PWNU Sumut Musa Rajekshah menjelaskan posisinya di PWNU Sumut, semata-mata karena perhatian dan untuk berkontribusi pada umat. Dan meneruskan perjuangan para pendiri NU, membawa dakwah dalam mempersatukan bangsa.
“Saya tidak mau saya bergabung di sini dianggap memanfaatkan kapal politik di kapal yang besar ini,” kata Ijek, sapaan akrab Wakil Gubernur Sumut itu.
Ijek pun menaruh harapan, PCNU Padangsidimpuan melalui jaringannya terus memberdayakan umat sesuai cita-cita para ulama pendirinya.
“Mudah-mudahan dalam pengurus yang baru ini semakin dirasakan manfaatnya oleh bangsa dan umat Islam,” katanya.
Sementara Ketua Tanfiziyah PWNU Sumut H Marahalim Harahap SAg MHum, mengajak mengambil iktibar dari kisah Nabi Musa yang melemparkan tongkatnya. Tongkat yang membunuh ular-ular berkepala ganda.
“Dalam menyerahkan tongkat bendera NU itu tujuannuya menyebarkan kebaikan, cita-cita NU, bukan untuk membunuh NU dengan berkepala dua. Berkhidmat di NU, insya Allah barokahnya ada,” katanya.
Marahalim pun dengan tegas meminta, agar tidak melacurkan NU kepada politik praktis. NU tidak berpolitik praktis, karena NU bertujuan menjaga kebangsaan.
“Pimpinan PBNU juga selalu berpesan, jangan membawa NU politik identitas. Jaga keutuhan umat, jaga keutuhan ulama.
Karena itu, jangan membawa politik identitas, identitas NU. Bawalah NU untuk menjaga keutuhan bangsa,” pungkasnya.
Dalam pelantikan PCNU Padangsidimpuan ini, turut hadir Harun Mustofa Nasution cucu pendiri Ponpes Mustofawiyah Purba Baru. Hadir juga Syamsul Qomar dan Syahrul M Pasaribu. Selain itu, pimpinan PCNU dari Tapteng, Sibolga, Tapsel dan Paluta. Dan seluruh Badan Otonom NU Padangsidimpuan.( FHG)