Maros – Presiden RI, Joko Widodo, memuji kekompakan Forkopimda dalam upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal itu diungkapkan Jokowi pada pengarahan kepada Forkopimda se Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), yang digelar di Skadron Udara 11, Lanud Hasanuddin, Kabupaten Maros, Kamis, 9 September 2021, yang diikuti Plt Gubernur Sulsel, para Forkopimda Provinsi Sulsel, Bupati/Wali Kota, serta Forkopimda se Sulsel yang hadir secara langsung maupun virtual.
“Alhamdulillah disampaikan tadi sama Pak Kapolri, Panglima dan Pak (Plt) Gubernur juga menyampaikan memang sudah turun (kasus aktif) 73 persen dari puncak di 7 Agustus 2021. Kita ikuti terus perkembangannya. Kalau kita lihat (tren kasus aktif per Kabupaten/kota), tidak ada yang merah, artinya baik. Tetap hati-hati, waspada, jangan lengah. Virus ini tidak kelihatan barangnya ada dimana,” ungkapnya.
Ia pun memuji upaya dalam menekan angka kematian akibat Covid-19 diangka 1,9 persen. “Saat ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan lapangan. Gubernur, Wali Kota, Bupati, Pangdam, Kapolda, Kapolres, Dandim, semuanya harus tahu BOR (Bed Occupancy Rate) di daerahnya masing-masing berapa. (Melihat di Sulsel) BOR-nya baik-baik di bawah standar WHO 60 persen. Jangan biarkan Covid-19 ini naik,” pungkasnya.
Jokowi mengingatkan untuk memperhatikan protokol kesehatan 5M dan upaya 3T, serta mendorong percepatan vaksinasi Covid-19.
“Capaian vaksinasi secara umum di Sulsel, cukup baik (27,2 persen). Kalau bisa didorong agar segera bisa naik lagi. Jangan ada stok vaksin (tersimpan). Segera suntikkan guna menekan angka kematian. Kalau vaksin datang, habiskan,” tegasnya.
“Keadaan dan situasi sekarang ini adalah situasi yang tidak mudah atau gampang, tidak hanya negara kita, tetapi dunia menghadapi hal yang sama. Ekonomi sekaligus pandemi, dua hal yang penanganan kompleksitasnya sangat sulit. Seperti di Provinsi Sulawesi Selatan dipastikan ekonominya bergerak naik.
Asal Covid-19 dikendalikan/dikurangi/diturunkan. Secara otomatis ekonomi naik,” katanya.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, melaporkan perkembangan penanganan Covid-19 di Sulsel. Upaya dari hulu hingga hilir dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus corona. Beberapa diantaranya, Program Kebut Vaksinasi, Mobile Vaccinator, Telemedicine Hallo Dokter, Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT), dan mendistribusikan 35 unit High Flow Nasal Cannula (HFNC).
“Alhamdulillah, (positif aktif) terus melandai. Dari sebelumnya puncaknya positif diatas seribuan, sekarang kisaran 200-an per hari. Saat ini, di Sulsel ada satu PPKM Level 4 yakni Kota Makassar. Level 3 ada 15 Kabupaten/Kota dan Level 2 ada 8 daerah,” sebutnya.
Ia mengatakan, melalui pengarahan Presiden penanganan Covid-19 di Sulsel semakin membaik. Dari total target vaksinasi sebanyak 7 juta orang, kata Andi Sudirman, yang sudah divaksin sekitar 27 persen.
“Alhamdulillah animo masyarakat Sulsel sangat kuat dan terima kasih banyak terus mendorong kami melakukan vaksinasi. Kami juga menyasar bersama Bapak Kapolri melalui Kapolda dan Panglima melalui Pangdam, untuk terus melakukan vaksinasi di wilayah Sulawesi Selatan. Kami juga menyiapkan mobil vaksinator sembilan unit untuk melakukan vaksinasi di spot-spot untuk wilayah aglomerasi,” pungkasnya.
Hal lainnya, kata dia, Pemprov Sulsel juga terus melakukan pembagian sembako baik sifatnya melalui CSR, APBD serta melalui bantuan TNI Polri. “Bantuan sosial terus dikucurkan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 ini,” akunya. (*)