Liputan 4.com – Kalsel.
PEMUNGUTAN suara ulang (PSU) pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kalimantan Selatan yang digeber di 827 tempat pemungutan suara di 7 kecamatan, tinggal menghitung hari. Tepatnya, pada Rabu, 9 Juni 2021 mendatang.
Kekhawatiran angka partisipasi pemilih akan menurun tajam dibandingkan saat hari pemungutan suara Pilkada Kalsel serentak pada 9 Desember 2020 lalu, masih membayangi.
Terbukti, di Banjarmasin Selatan, misalkan dari 301 TPS yang menggelar pemungutan suara pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kalsel, angka partisipasi pemilihnya sangat rendah. Dari 107.782 pemilih yang tercover dalam daftar pemilih tetap (DPT), hanya 57.017 orang yang menyalurkan hak pilihnya di 301 TPS. Persentase pemilih masih di angka 52,9 persen, jauh dari target 70 persen.
Kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar ini terdiri dari 12 kelurahan. Yakni, Pemurus Dalam, Pemurus Baru, Murung Raya, Kelayan Dalam, Kelayan Timur, Kelayan Barat, Kelayan Tengah, Kelayan Selatan, Tanjung Pagar, Pekauman, Mantuil dan Basirih Selatan, perebutan suara antara kedua petarung sangat seru.
Saat pilkada serentak, pasangan petahana Sahbirin Noor-Muhidin (BirinMu) merebut 29.620 suara, selisih 2 ribu lebih suara dibandingkan penantangnya, Denny Indrayana-Difriadi Darjat (H2D) hanya 27.397 suara. Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), raihan dua kedua petarung ini pun dianulir, hingga suara tersisa dimenangkan H2D dengan 774.084 suara, berbanding 751.798 suara milik BirinMu.
Bagaimana KPU Kota Banjarmasin bisa meningkatkan angka partisipasi pemilih? Ketua KPU Kota Banjarmasin, Rahmiyati Wahdah mengakui angka partisipasi pemilih di wilayah Banjarmasin dalam Pilgub Kalsel 2020 lalu sangat rendah, dibandingkan daerah lain.
“PSU Pilwali Banjarmasin yang hanya tiga kelurahan Basirih Selatan, Mantuil dan Murung Selatan, walau ada peningkatan angka partisipasi mencapai 62 persen, tapi tidak bisa menggambarkan kondisi seluruhnya. Karena, tiga kelurahan itu hanya sepertiga dari wilayah Banjarmasin Selatan, apalagi hanya ada 80 TPS dibandingkan 301 TPS yang ada,” kata Rahmiyati Wahdah.
Menurut dia, upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih di wilayah Banjarmasin Selatan yang menggelar PSU Pilgub Kalsel 2020 tetap menjadi atensi penyelenggara pilkada.
“Kami terus menyosialisasikan agar warga Banjarmasin Selatan yang memiliki hak pilih bisa menyalurkan hak suaranya saat PSU pada 9 Juni 2021 nanti,” ucap Rahmiyati.
Soal adanya dugaan politik uang yang berkelindan dengan tingginya partisipasi pemilih, Rahmiyati enggan mengemontarinya. Menurut dia, soal penindakan dan pencegahan politik uang menjadi domain Bawaslu Kota Banjarmasin bersama Bawaslu Provinsi Kalsel.
“Yang pasti, jelang PSU tidak ada lagi kampanye, jadi kedua paslon Pilgub Kalsel bisa turut membantu meningkatkan partisipasi pemilih. Semoga angka partisipasi pemilih saat PSU nanti lebih baik dibanding saat hari pemungutan suara di pilkada serentak lalu,” imbuhnya.(Liputan 4.com).
Berita dengan Judul: PSU Pilgub Kalsel Di Banjarmasin Selatan Masih Dibayangi Minim Partisipasi Pemilih pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Irwan Saputra