Liputan4.Com MEDAN-Ketua Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara H.M Nezar Djoeli ST meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi tidak berhenti dalam mengusut kasus korupsi di Universitas Negeri Lampung saja, melainkan harus turun ke Sumatera Utara, sehingga tidak ada lagi pendidikan di Indonesia yang ternodai.
Menyikapi apa yang sedang terjadi pada dunia pendidikan khususnya di tingkat universitas di seluruh Indonesia atas Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap salah seorang Rektor Universitas Negeri, sungguh sangat disayangkan oleh semua pihak .
Nezar menyebutkan, dunia pendidikan seperti kampus harusnya tidak mudah terjadi praktik monopoli apalagi korupsi. Karena kampus merupakan wadah dalam membentuk karakter, menggali ilmu, sekaligus tempat bertatap muka dan berinteraksi untuk mencetak generasi unggul di masa depan.
Terkait dengan penangkapan Rektor Unila beberapa waktu lalu yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan oleh KPK, Nezar mengaku mendukung langkah KPK untuk membersihkan praktik korupsi di lingkungan pendidikan khususnya di Provinsi Sumatera Utara.
“Kami mendukung penuh upaya KPK melakukan penindakan termasuk upaya pencegahan terhadap kasus-kasus korupsi, apalagi di dalam dunia pendidikan, dan jelas peristiwa lalu sudah mencoreng wajah Menteri Pendidikan, Kebudayaan,Risert dan Teknologi (Mendikbudristek). “Kata Nezar Djoeli kepada wartawan. Rabu 31 Agustus 2022.
Nezar menyebutkan, penerimaan mahasiswa baru di setiap tahunnya diduga merupakan ajang mencari keuntungan pribadi oleh oknum-oknum pejabat didalam kampus. Seperti penerimaan kuota regular dengan membesarkan kuota mandiri, kuota penerimaan luar negri dan kuota kerjasama pemerintah menyebabkan besarnya dugaan praktik suap menyuap di tingkat pendidikan di tingkat universitas selama ini, sehingga perlu menjadi perhatian serius KPK.
“KPK jangan hanya sampai berhenti di Unila saja, namun harus gencar juga dalam melakukan berbagai pengawasan dan penyelidikannya lebih dalam terutama bagi mahasiswa yang telah di terima di universitas dengan jalur mandiri sebaiknya di audit dan di investigasi seluruh mahasiswa yang masuk melalui jalur mandiri, “ungkapnya.
Lebih Lanjut, PSI Sumut juga meminta agar kedepan adanya pengawasan tidak hanya di Universitas melainkan mulai dari tingkat SMA sederajat harus menjadi perhatian serius oleh aparat penegak hukum, karena diduga terindikasi adanya oknum yang bermain dalam proses nilai rapot sekolah yang dapat dikutak-katik sehingga menguntungkan bagi siswa yang memiliki keluarga yang mampu agar dapat meluluskan anak mereka melalui jalur khusus ke tingkat universitas.
“Ayo kita perbaiki dunia pendidikan Indonesia khususnya di Sumatera Utara, jangan sampai memaksakan kehendak sebagai orang tua dengan cara suap menyuap. “Tutup Nezar.
Seperti diketahui, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, dalam OTT suap Rektor Unila, KPK juga turut menangkap tujuh orang, termasuk di dalamnya adalah pejabat Unila. Mereka ditangkap di Bandung, Jawa Barat, Bali dan Lampung.
Sebelum nya, sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Persaudaraan Pemuda Islam Indonesia Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa di Kota Medan. Selasa siang 30 Agustus 2022.
Aksi tersebut dalam rangka mendukung dan mengundang Aparat Penegak Hukum khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi agar mengungkap kasus yang sama terhadap kampus khususnya Universitas Negeri di Sumatera Utara.
Berita dengan Judul: PSI Sumut meminta KPK jeli memperhatikan aliran dana di universitas yg ada di Sumatera Utara pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Islino Murianto