Warga Tuasene Tetap Tolak Kades, Minta Penjelasan Langsung Bupati
Liputan4.com
Kantor Desa Tuasane, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) kembali beraktivitas secara normal setelah disegel oleh warga pada Senin (22/3/2021) yang lalu.
Warga menyegel karna kesal,kepala desa David Amalo dilantik kembali oleh Bupati TTS meski warga sudah melakukan penolakan untuk dilantik kembali usai dinonaktifkan beberapa waktu lalu.
Namun penyegelan hanya berlangsung sehari dan dibuka kembali oleh Polsek Siso dan pelayanan publik berjalan normal.
Kepala Dinas PMD, Nikson Nomleni didampingi Kapolsek Siso,Rudi Chandra dan Camat Mollo Selatan,Okto Nakamnanu yang datang melihat langsung kantor desa,Rabu (24/3/2021) sempat berdialog dengan warga menghimbau agar tidak boleh melakukan penyegelan supaya jangan ganggu roda pemerintahan.
Dikatakan jika ada hal yang masih dirasa janggal ia mempersilahkan untuk menempuh jalur hukum sesuai aturan yang berlaku.
“Pemerintahan desa tidak boleh berhenti karena Pemerintah desa merupakan perpanjangan pemerintah kabupaten.
Tidak boleh ada penyegalan kantor karna bisa menggangu pelayanan publik”, ujar Kadis Nikson
Terkait pelantikan kepala desa di rumah jabatan Bupati,kata mantan Kadis Sosial bahwa sudah sesuai aturan dan dinyatakan itu sah.
Sementara itu Kapolsek Rudi Chandra mengatakan dirinya bersama anggota Koramil yang membuka segel karna terkait pelayanan publik.
Menurut Rudi,silahkan warga menyampaikan aspirasi namun tidak boleh anarkis karna itu bisa menimbulkan persoalan baru dan tentu mengganggu pelayanan di desa.
Salah satu warga Sam Aploegi pada kesempatan itu menjelaskan bahwa warga desa sudah dua kali buat surat penolakan terhadap kades David Amalo namun tetap dilantik kembali
Dikatakan sekitar 400 KK yang menandatangani surat penolakan dan berjanji akan menyelesaikan segala persoalan yang diadukan namun kenyataannya hanya janji.
Karna itu masyarakat butuh penjelasan langsung dari Bupati.
“Kami sudah buat penolakan dan tetap dilantik sementara persoalan yang belum selesai. Apakah kades untuk Bupati atau untuk masyarakat, seharusnya melihat situasi di desa,Bupati jangan bohongi rakyat”, ujarnya.
Warga juga menyinggung soal beberapa kegiatan fisik pembangungan yang tidak rampung di desa dan diduga ada penyelewengan namun tidak ada temuan oleh Inspektorat sehingga lolos dari jeratan hukum.
Pihaknya akan tetap menolak kades berkantor dan meminta segala administrasi dihandle oleh Sekretaris desa.
Ia dengan tegas mengatakan masyarakat butuh kehadiran Bupati untuk menjelaskan beberapa persoalan yang sudah diadukan.
Usai berdialog,puluhan warga menempel poster penolakan di kantor desa.
Berita dengan Judul: Protes Dan Penolakan Kades Tuasene Berlanjut, Warga Menuntut Penjelasan Bupati pertama kali terbit di: LIPUTAN4.COM oleh Reporter : Simron Yerifrans