Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan selesai, sekarang sedang berlangsung proses pembangunan jaringan irigasi yang melintasi 24 desa dari lima kecamatan di Kabupaten Tapin.


Pejabat Pembuat Kometmen (PPK) Irigasi dan Rawa II, Rizalul Kamal menjelaskan program realisasi irigasi dilaksanakan mulai tahun anggaran 2020 sampai tahun anggaran 2022 melalui Multi Years Contract (MYC) oleh BWS Kalimantan III Provinsi Kalsel Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Progres realisasi lanjutan pembangunan  jaringan irigasi Tapin Kalimantan Selatan sudah mencapai angka 9,268 persen,” jelasnya, Selasa melalui pesan singkat.

Diakuinya, sampai saat ini tidak ada hambatan atau kendala yang berarti pada pelaksanaan dilapangan, kecuali tingginya curah hujan sehingga menyebabkan rusaknya jalan masuk.

“Jaringan irigasi itu meliputi 24 desa di Kecamatan Bungur, Tapin Tengah, Tapin Utara, Tapin Selatan dan Lokpaikat. Outcome 2.275 hektar dan output 22, 42 KM,” ujarnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Gusti Ridha Jaya Wardana menerangkan  pemerintah daerah Kabupaten Tapin saat ini sudah membentuk tim pengadaan tanah untuk jaringan irigasi baru.

“Ada 57,25 hektar tanah atau 362 bidang yang harus dibebaskan untuk jaringan irigasi baru. Pemetaan jaringan irigasi baru sudah selesai,” ujarnya di Rantau.Kepala Dinas Pertanian Tapin, Wagimin menjelaskan bendungan berkapasitas 52 juta meter kubik yang baru saja di resmikan Presiden Joko Widodo kedepannya akan mengairi jaringan irigasi dan berdampak ke lahan pertanian seluas 5.472 hektare.

Dari luas panen padi di Tapin 2020 seluas 87.895 hektare dapat menghasilkan gabah sebanyak 446.269 ton.

“Dengan adanya bendungan, ke depan diharapkan ada peningkatan intenfikasi dengan kenaikan Indeks Pertanaman  (IP) dari IP. 100 menjadi IP. 200, menjadi IP. 300, sehingga hal tersebut akan meningkatkan produksi padi menjadi 476.705 Ton (naik sebesar 30.436 Ton),” ujarnya.(M.Arif).