Liputan4.com, Soe-TTS
Komisi III DPRD TTS meminta klarifikasi kepada pihak rekanan yang mengerjakan pembangunan ruas jalan Fatumnutu – Bonle’u, Rabu 9 November 2022.
Agenda meminta klarifikasi bertempat di ruang komisi III yang dipimpin oleh ketua Komisi,Marthen Tualaka,Wakil Ketua Komisi Sefrit Nau dan anggota Viktor Soinbala dan Lorens Jehau. Hadir pula Direktur PT GGJ,Randi dan Sekretaris Dinas PU,Ferdi Timo.
Rekanan “diadili” oleh ketua Komisi dan anggotanya terkait pelaksanaan pembangunan ruas jalan Fatumnutu – Bonle’u yang sesuai kontrak selesai pada tanggal 15 November 2022 mendatang.
Pada kesempatan tersebut Wakil Ketua Komisi,Sefrit Nau mengatakan kegiatan sesuai kontrak sampai tanggal 15 November namun fisik baru 30 persen sehingga pasti tidak bisa terkejar.
Ia bahkan mengingatkan bahwa proses penganggaran jalan Bonle’u Alot hingga DPRD menggunakan hak angket baru anggaran bisa lolos. Karna itu dirinya berharap rekanan segera selesaikan pekerjaan jalan untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Ia lantas memberi beberapa catatan yakni menambah personel dan peralatan agar mengejar batas waktu sesuai dengan kontrak.
“Kita dapati kualitas saluran rendah,
Sertu kita ragukan juga sehingga harus lakukan pemadatan dengan bagus”,ujarnya.
Sefrit bahkan minta dinas harus bertanggung jawab karna dirinya menilai pengawasan lemah baik dari dinas maupun pihak rekanan.
“Dinas tidak jujur dengan komisi III soal progres pekerjaan jalan. Ingat pekerjaan jalan Fatumnutu – Bonle’u jadi perhatian publik.
Sementara itu Viktor Soinbala dengan tegas mengatakan pihak rekanan dalam hal ini PT GGJ tidak serius dalam pekerjaan ruas jalan Fatumnutu-Bonle’u.
Ia bahkan meragukan kualitas pekerjaan dengan waktu yang menyisakan beberapa hari lagi. Mantan anggota TNI ini bahkan menduga ada orang partai berada di belakang rekanan.
“Saya duga ada orang partai di belakang pihak rekanan, ini catatan merah untuk rekanan”,tegas Viktor.
Ketua Komisi III DPRD TTS,Marthen Tualaka pada kesempatan tersebut dengan tegas mengatakan secara
regulatif kegiatan sudah mulai dari bulan Mei dan ada pencairan dana namun progres pekerjaan baru mencapai 30 persen. Artinya menurut politisi Partai Hanura ini pekerjaan jalan mengalami keterlambatan. Marthen bahkan mencecar pihak rekanan dengan berbagai pertanyaan untuk mencari tau penyebab keterlambatan pekerjaan tersebut.
“Kita minta khusus Bonle’u harus menjadi perhatian ekstra karna ini jadi perhatian publik. Saya ingatkan bahwa Jalan Bonle’u ini ada hibah dana dan Provinsi”,tegas Marthen.
Direktur PT GGJ, Randi memberikan klarifikasi kepada komisi III DPRD TTS terkait beberapa temuan pada pekerjaan ruas jalan Fatumnutu – Bonle’u.
Soal keterlambatan,Randi mengaku awalnya tidak ada kendala namun
pekerjaan bangunan pelengkap ia sub kepada warga. Bersamaan dengan itu ada pekerjaan dana desa sehingga para pekerja lebih memilih keluar.
“Saya kurang tenaga kerja tapi dalam minggu ini saya tambah..
Peralatan seperti Exavator,Vibro dan Dump Truk juga dalam minggu ini ditambah”Ujarnya. Selain tenaga kerja, kendala lainya adalah cuaca.
Sementara itu terkait sertu yang digunakan, ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan uji laboratorium dan dinyatakan layak.
“Kita sudah pakai sertu seperti ini di pekerjaan ruas jalan Fatumnutu sebelumnya. Kemarin yang dilihat Komisi memang belum dilakukan pemadatan”, Ujar Randi.
Dirinya juga mengatakan siap menyelesaikan pekerjaan dengan tetap menjaga kualitas.
Sementara itu Sekretaris Dinas PUPR, Ferdi Timo mengatakan sudah ada pencairan pada dua sekmen pekerjaan. Terkait sertu yang digunakan atau dirinya sudah ada uji laboratorium namun secara detail hanya PPK Junior Saubaki (Kabid Bina Marga) yang bisa menjelaskan.(SS)
Berita dengan Judul: Progres Fisik Ruas Jalan Fatumnutu – Bonle’u Rendah, Komisi III DPRD TTS “Adili” Rekanan pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Simron Yerifrans