Presiden Uganda Yoweri Museveni meminta maaf kepada seluruh rakyat Kenya atas twit putranya, Jenderal Muhoozi Kainerugaba, yang mengancam akan menyerang ibu kota Kenya, entah apa alasannya.
“Saya memohon kepada saudara-saudari kita di Kenya untuk membukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya atas perbuatan mantan Komandan Angkatan Darat kami, Jenderal Muhoozi, yang twitnya menyinggung masalah pemilihan di negara hebat tersebut,” ungkap Museveni dalam pernyataan tertulis via Twitter.
Melalui pernyataan resmi, presiden menegur putranya—lelaki dewasa yang sudah paruh baya—bahwa tak sepantasnya pejabat negara mengomentari urusan negara lain.
Twit itu sontak menyulut amarah warga Kenya. Beberapa curiga akunnya diretas atau dia hanya bercanda, sedangkan lainnya mendesak lelaki berusia 48 itu segera menghapus twit dan menghormati kedaulatan Kenya.
Kementerian Luar Negeri Uganda buru-buru mengeluarkan pernyataan, kedua negara memiliki “hubungan bilateral yang kuat”. Sementara itu, Museveni mencabut jabatan anaknya sebagai komandan pasukan infanteri.
Tapi menariknya, Jenderal Kainerugaba malah diberi pangkat bintang 4, masih dalam pernyataan yang sama. “Mengapa kami mempromosikannya setelah berkomentar seperti itu? Kesalahan itu hanyalah satu aspek dari perilaku buruknya sebagai pejabat negara, sedangkan Jenderal telah banyak berkontribusi membantu negara. Kurangi atau lupakan yang negatif, dan dukung yang positif,” tulis Museveni.
Banyak pihak mempertanyakan kredibilitas Kainerugaba saat diangkat menjadi anggota militer. Ia ditunjuk sang ayah menjadi panglima angkatan darat pada Juni 2021, setelah sebelumnya menjabat sebagai panglima komando Pasukan Khusus.
Museveni merupakan salah satu presiden yang paling lama menjabat di Afrika. Lelaki 76 tahun itu dikabarkan tertarik menjadikan sang putra sebagai penerusnya.