Berita  

Prajurit Korut Pecahkan Batu Bata Pakai Kepala, Supaya ‘di-Notice’ Kim Jong Un

prajurit-korut-pecahkan-batu-bata-pakai-kepala,-supaya-‘di-notice’-kim-jong-un

Pemandangan yang ditampilkan stasiun televisi Korea Utara pada 12 Oktober 2021 lumayan sureal. Ratusan tentara dari berbagai matra di negara tertutup itu menggelar gladi militer, menonjolkan kekuatan fisik para prajurit yang kalau di Indonesia sudah setara praktisi debus.

Dalam acara itu, para prajurit berlari untuk memecahkan bata tebal pakai kepala, membengkokkan pipa besi, sampai memukuli tubuh satu sama lain pakai palu. Aksi gokil tentara Korut tersebut disaksikan langsung oleh sang pemimpin besar Kim Jong-un, yang hadir ditemani adiknya Kim Yo-jong.


Rekaman aksi prajurit itu ditayangkan di TV dengan format yang amat hiperbolis, disisipi lagu-lagu kebangsaan. Rasanya penonton jadi ingin ikut-ikutan patriotik pada Korut, meski pemandangannya adalah lelaki telanjang dada tidur di kasur paku sambil dipukul perutnya pakai palu, sementara tentara lain santai menginjak-injak pecahan kaca.

Acara ini digelar di Ibu Kota Pyongyang, sehari sebelum tayang di televisi. Menurut pengamat Korut, aksi debus para prajurit tersebut masuk dalam rangkaian pameran kekuatan pertahanan yang lazim digelar tiap tahun. Selain pamer fisik tentara yang sakti-sakti, militer Korut turut menampilkan roket baru Hwasong-8.

Roket tersebut masuk kategori kecepatan hipersonik, dapat menjangkau benua lain tak sampai 30 menit. Lantaran kecepatannya, plus ketinggian jelajahnya yang sangat rendah, sistem anti-rudal berbagai negara masa kini diprediksi bakal kesulitan menghalau Hwasong-8. Belum jelas apakah klaim-klaim tersebut akurat, namun bila berhasil mengembangkannya, teknologi nuklir Korut bisa memicu ancaman keamanan global.

Kim Jong Un speaks in front of what North Korea said is an ICBM. Photo: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Kim Jong-un memberi arahan pada petinggi militer di depan roket lintas benua negaranya Foto dari Korean Central News Agency/Korea News Service via AP

Pada acara tersebut, merujuk keterangan media pemerintah, Kim Jong-un sempat memberi pidato singkat. Sang diktator menyatakan Korut akan terus mengembangkan kapasitas militer negara mereka, tapi untuk tujuan “pertahanan diri” semata. Kim Jong-un mengklaim, negara mereka tidak ingin cari ribut dengan negara-negara lain di dunia.

Di salah satu sesi acara, Kim Jong-un berfoto dengan para prajurit terpilih. Salah satunya mengenakan baju ketat warna biru mencolok, fotonya bisa kalian lihat di bawah. Merujuk informasi yang tersedia, lelaki dengan baju paling beda sendiri itu adalah penerjun payung dari satuan elit Angkatan Udara Korut.

Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Sumber foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP

Tapi, balik lagi ke judul artikel, bintang utama pameran militer Korut awal pekan ini bukan roket, bukan penerjun payung berbaju ketat, melainkan para lelaki dari Angkatan Darat yang telanjang dada sambil disiksa habis-habisan, sampai memecahkan bata pakai kepala.

Di beberapa momen yang terekam TV, Kim Jong-un nampak tertawa dan terhibur, sampai bertepuk tangan riuh, melihat prajurit di negaranya bisa melakukan hal-hal ajaib. Kim terlihat paling kagum di momen seorang prajurit rebahan di atas pecahan kaca, lantas perutnya dihantam martil, dan tetap baik-baik saja. Adapun Kim Yo-jong, sang adik, terus bertepuk tangan sepanjang demonstrasi prajurit tapi tidak terlihat senyum sama sekali.

Perlu diketahui, Kim Yo-jong saat ini adalah salah satu sosok paling berpengaruh di Korut, bahkan bisa dibilang, secara de facto, dia yang menjalankan mayoritas roda pemerintahan.

Awal September lalu, Kim Jong-un mempromosikan adik perempuannya itu menjadi “penasehat utama pemerintah” untuk urusan dalam negeri. Artinya, dia mengatur dari urusan birokrasi hingga pengembangan teknologi militer. Terlepas dari statusnya sebagai anggota keluarga Dinasti Kim, setidaknya Kim Yo-jong berhasil jadi perempuan pertama yang mencapai posisi tinggi di pemerintahan sepanjang sejarah Korut.