Yogyakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat bertemu Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengatakan Kementerian Pertahanan mengajak pemuda Muhammadiyah khususnya perguruan tinggi untuk berkontribusi mendalami bidang pertahanan. Hal itu didasari adanya program studi yang ada di UAD yang beririsan dengan kementeriannya.
Tak hanya itu saja, Prabowo juga membuka pintu bagi cendikiawan, ahli-ahli teknologi Muhammadiyah untuk bisa menjadi konsultan atau tenaga ahli di Kementerian Pertahanan.
“Universitas Ahmad Dahlan ini terdapat fakultas teknik dengan beberapa prodi, fisika juga MIPA yang juga ada fisika, kimia, matematik, ini sangat penting bagi industri pertahanan dan dijelaskan tadi ada pengembangan peluru kendali bersama Dahana, bersama juga dengan Kami di Kementerian Pertahanan,” kata Prabowo Subianto.
“Tadi juga Kita minta bantuan dukungan kalau ada cendikiawan-cendikiawan, para ahli-ahli teknologi, dari kalangan universitas-universitas, perguruan-perguruan tinggi Muhammadiyah, bisa menjadi konsultan, bisa menjadi tenaga ahli, mungkin tidak temporer, tidak struktural,” lanjutnya.
Prabowo lalu menegaskan Muhammadiyah adalah organisasi yang besar dan sangat berkontribusi pada bidang pendidikan. Selain itu Muhammadiyah juga sangat berkontribusi pada pembangunan rumah sakit di Indonesia.
“Saya menyampaikan bahwa karena Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang sangat besar pengaruhnya dan jasanya di bidang pendidikan dan kesehatan. Ribuan sekolah, ratusan universitas, perguruan tinggi, sekolah tinggi. Ratusan rumah sakit, ini Saya kira Kami dari komunitas pertahanan merasa sangat kepentingan untuk menjalin suatu kerja sama yang erat,” ucap Prabowo.