PERINGATAN: Artikel ini mengandung penyiksaan hewan yang bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Aya Diandara Salvator memikirkan kemungkinan terburuk ketika anjing kesayangannya, Tigre, diculik pada 2012 silam. Dia mencarinya ke mana-mana, tapi tak membuahkan hasil. Hewan peliharaan Aya tak kunjung pulang ke rumah.
Dua hari kemudian, ada sopir taksi yang memberi kabar kalau dia melihat anjing mirip Tigre dibawa kabur dua orang laki-laki menggunakan sepeda motor. Saat itu, dia sedang melewati jalanan di Bekasi, Jawa Barat. Menurut kesaksiannya, penumpang menyeret hewan tersebut pakai tali yang dililitkan ke leher.
Aya hanya bisa pasrah mendengarnya. Pupus sudah harapan berkumpul kembali dengan Tigre.
“Hati saya hancur berkeping-keping saat mengetahui anjing kesayangan dibawa ke rumah jagal,” Aya memberi tahu VICE World News. “Saya selalu merasa bersalah dan berharap bisa menyelamatkan anjing pintarku Tigre.”
Metode penculikan ini sesuai dengan laporan perburuan liar yang merajalela di Indonesia. Oknum menangkap anjing yang berkeliaran di jalanan, lalu membawanya ke rumah jagal untuk disembelih. Bukan seekor dua ekor anjing peliharaan yang menjadi korban pasar daging anjing di dalam negeri.
Namun, pada 18 Oktober, penjual daging anjing di Kulon Progo, Yogyakarta divonis 10 bulan penjara dan denda Rp150 juta karena kedapatan menyelundupkan 78 ekor anjing dengan dimasukkan ke karung. Ini pertama kalinya dalam sejarah kasus perdagangan anjing naik ke meja hijau.
Ini merupakan kemenangan besar bagi para aktivis hewan yang telah lama berjuang menghentikan praktik kejam tersebut.
“Penuntutan pertama terhadap penjual daging anjing mengirimkan pesan yang kuat kepada mereka bahwa perdagangan brutal ini ilegal dan takkan ditoleransi di Indonesia,” Lola Webber selaku direktur kampanye End Dog Meat Humane Society International memberi tahu VICE World News.
Dari 78 ekor anjing yang diangkut mobil bak, lebih dari 10 ekor mati karena stres. Tak sedikit anjing mati dalam perjalanan menuju rumah jagal karena kepanasan, dehidrasi dan terluka. Seandainya polisi tidak menemukan mobil itu, anjing-anjingnya akan berakhir di atas piring.
Pasar daging anjing Indonesia kurang mendapat perhatian publik, tak seperti kasus serupa di Tiongkok, Korea Selatan atau Vietnam.
Daging anjing sebenarnya dianggap haram oleh masyarakat yang mayoritas Muslim. Namun, di daerah-daerah seperti Minahasa di Sulawesi Utara dan Medan di Sumatra Utara, daging anjing merupakan santapan favorit penduduk setempat. Selain karena harganya yang relatif murah, mengonsumsi daging anjing telah menjadi budaya kuliner dan diyakini bagus untuk kesehatan. Beberapa orang percaya dagingnya bisa mengobati demam berdarah dan asma.
Pada 2018, pemerintah menyatakan niatnya untuk melarang konsumsi dan penjualan daging anjing karena khawatir akan risiko rabies yang meningkat dan buruknya reputasi negara di mata dunia. Sejak itu, peraturan daerah yang mengilegalkan pasar daging anjing secara bertahap diperkenalkan. Namun, Webber menyebut kebijakan ini masih diabaikan di sejumlah daerah yang penegakan hukumnya “jarang” dan perdagangan “sebagian besar tak terkalahkan”.
Organisasi semacam Dog Meat Free Indonesia (DMFI) tak pernah lelah menuntut agar praktik sadis ini dihentikan.
“Pasar daging anjing menciptakan kekejaman terhadap hewan yang tak terkira dan menimbulkan kecaman nasional dan internasional,” tutur Webber. “Kami akan terus meningkatkan kesadaran dan menentang perdagangan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan seluruh bangsa, dan hanya menguntungkan segelintir orang.”
Kepergian Tigre menginspirasi Aya untuk berperan aktif dalam kampanye anti-daging anjing. Dia bergabung dengan Jakarta Animal Aid Network yang sama-sama memperjuangkan hak dan kesejahteraan hewan.
“Kami bersumpah untuk mengakhiri kekejaman berdarah ini,” tegas Aya. “Supaya tak ada lagi korban seperti Tigre di luar sana.”
Follow Koh Ewe di Instagram.