Berita  

Polisi Korban Pungli Viral Gara-Gara Ingin Jual Anaknya Sendiri

polisi-korban-pungli-viral-gara-gara-ingin-jual-anaknya-sendiri

Video viral memperlihatkan pria berseragam polisi berteriak di tengah persimpangan jalan yang ramai. Di sebelahnya, berdiri dua bocah laki-laki yang bingung dan ketakutan, salah satunya tampak lebih muda dari enam tahun. Pria itu hendak menjual putranya seharga 50.000 Rupee Pakistan (setara Rp4,07 juta).

Pria yang ada dalam video bernama Nisar Lashari. Dia bekerja sebagai polisi di penjara distrik Ghotki, Provinsi Sindh, Pakistan. Ayah dua anak tersebut mengaku terpaksa melakukannya.


“Saya sudah putus asa,” keluh Lashari kepada VICE World News. Menurut keterangannya, dia mengajukan izin cuti untuk membawa sang putra berobat ke dokter, tapi atasan malah minta sogokan. Gara-gara tak sanggup membayar suap, Lashari dipindahtugaskan ke pos lain yang berjarak 120 kilometer jauhnya di kota Larkana.

Polisi Nisar Lashari di Pakistan menggendong putranya sambil mengangkat berkas-berkas
Tangkapan layar cuplikan video saat Nisar Lashari hendak menjual kedua putranya di Pakistan. Nisar Lashari telah mengizinkan VICE World News menggunakan foto ini.

“Kenapa saya diberi hukuman hanya karena tidak membayar sogokan? Saya miskin dan tidak punya uang. Bahkan untuk pergi ke Karachi dan mengadu ke inspektur jenderal penjara saja saya tidak sanggup. Orang-orang di sini sangat berkuasa dan jarang ditindak,” dia melanjutkan.

“Apa yang sebaiknya saya lakukan? Haruskah saya memberi sogokan atau membiayai operasi anak? Sebaiknya saya bekerja di Larkana atau membawa anak berobat?” imbuhnya.

Lashari kalut, bingung harus bagaimana. Keadaan putus asa membuatnya nekat melakukan ini. “Saya tidak berpikir panjang saat itu. Tapi jika diingat-ingat lagi, tidak heran jika videonya viral. Sekarang era media sosial, berita menyebar begitu cepat.”

Iftikhar Mubarik, direktur eksekutif organisasi nirlaba perlindungan anak Search for Justice, berujar, menjual anak bukanlah hal lazim yang dilakukan orang tua saat menghadapi situasi sulit. “Kami sangat jarang mengamati kasus seperti ini, yang mungkin disorot media di sana-sini. Namun, dalam beberapa kasus, orang tak benar-benar berniat menjual anaknya. Mereka hanya ingin menarik perhatian media dan pihak penting lainnya agar kebutuhan terpenuhi,” Mubarik memberi tahu VICE World News.

Lashari akhirnya terbantu setelah video tersebut viral. Kisahnya terdengar sampai ke telinga kepala menteri Sindh, Murad Ali Shah, yang turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Lashari bisa tetap bekerja di penjara Ghotki, dan mendapat hak cuti 14 hari untuk merawat anaknya yang sakit.

Jurnalis terkemuka Pakistan Hamid Mir mengungkapkan, pejabat penjara yang minta sogokan telah diadukan secara resmi ke lembaga penegak hukum. Lashari juga mengonfirmasi kabar ini. Pihak terdakwa dan penjara belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya.

Follow Rimal Farrukh di Twitter.