Berita  

Polisi di Bekasi Buru Sopir Diduga Sengaja Tabrak ABG Bikin Konten Video Hadang Truk

polisi-di-bekasi-buru-sopir-diduga-sengaja-tabrak-abg-bikin-konten-video-hadang-truk

Kepolisian Resor Kabupaten Bekasi memburu seorang sopir truk yang berdomisili di Karawang, Jawa barat. Pasalnya, sang sopir diduga sengaja menabrak remaja yang mengadangnya di tengah jalan demi merekam konten untuk YouTube. Remaja berusia 13 tahun dengan inisial FA itu tewas terlindas truk. Video kematiannya yang tragis viral di medsos pada 13 Juli 2021.

Selain FA, dua remaja lain dalam satu rombongan tersebut ikut tertabrak namun tidak sampai berdampak serius. Insiden penabrakan ini, berdasar laporan iNews, terjadi ruas jalan raya Telaga Murni, Cikarang pada sore hari. Rombongan remaja itu menghadang truk pasir yang melintas dalam kecepatan sedang.


Berdasarkan olah TKP dan wawancara saksi mata, polisi berupaya memanggil sopir truk pasir itu, untuk memastikan adakah unsur kesengajaan menabrak tiga remaja yang mencegat kendaraannya. Kasatlantas Polres Metro Bekasi AKBP Argo Wiyono menduga sang sopir sudah sering mengalami pengadangan demi konten macam ini. “Mungkin sudah dengar cerita dari teman-teman sesama sopir adanya penyetopan di situ. Jadi kemungkinan ada unsur kesengajaan [menabrak] karena jengkel,” kata Argo saat dikonfirmasi Detik.com pada Rabu (14/7).

Meski demikian, sang sopir belum tentu dikenai pasal pidana atau statusnya menjadi tersangka. Saat ini, aparat masih mencari sang sopir yang berdomisili di Karawang. “Kita belum bisa tetapkan dia jadi tersangka. Harus kita mintai keterangan karena ada kemungkinan dia juga bahasa hukumnya. dalam keadaan terpaksa atau darurat,” imbuh Argo.

Aspek problematis dari tindakan sopir yang membuatnya berpeluang dipidana adalah tidak segera melapor ke polisi, serta tidak memberi pertolongan pada ketiga remaja setelah ditabrak. Hingga Kamis (15/7), polisi masih belum berhasil menemukan sang sopir.

Menurut Polres Kabupaten Bekasi, para remaja itu mengikuti tantangan yang marak pertama kali di TikTok, dinamai “Challenge Malaikat Maut”. Metodenya, rombongan anak muda itu merekam dirinya sendiri meloncat ke tengah jalan secara mendadak, memaksa pengemudi truk mengerem mendadak, dan kemudian mereka buru-buru membubarkan diri sebelum dikejar sopir. Adapun FA tercatat sudah delapan kali melakukan aksi nekat semacam itu demi viral sebelum akhirnya tewas. Video tindakan nekatnya bersama kawan sebaya diunggah ke YouTube.

Tren membahayakan macam ini sudah mulai marak sejak Maret 2021. Dua insiden tragis terjadi di Bogor dan Pamulang, ketika dua remaja dalam kejadian terpisah tewas terlindas truk. Melihat maraknya kematian konyol ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana turut menyesalkan tren konten ekstrem macam itu.

“Anak-anak ini berjibaku dengan bahaya, mereka melakukan aksi-aksi di tengah jalan dengan bergaya memberhentikan kendaraan besar yang sedang berjalan, entah untuk kepentingan konten atau unsur lain,” kata Sony kepada Kompas. “Dengan beban yang berat dan gaya dorong ke depan sangat besar, truk itu membutuhkan jarak berhenti yang panjang. Harus dipahami.”

Adapun Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi sudah pernah merespons tantangan berbahaya itu sebelumnya. Dia meminta keluarga, lingkungan, dan polisi untuk bantu mengontrol. “Perlu pemberdayaan untuk mengingatkan agar anak-anak atau remaja tetap hati-hati. Bukan sembarangan di tempat berbahaya,” kata Kak Seto kepada Tempo. Polisi diharap proaktif membubarkan kumpulan remaja yang nongkrong di pinggir jalan raya, karena ada peluang mereka hendak melakukan challenge malaikat maut.