Berita  

Polisi AS Tangkap Lelaki yang Berniat Serang Gedung Putih Pakai Senapan Serbu

polisi-as-tangkap-lelaki-yang-berniat-serang-gedung-putih-pakai-senapan-serbu

Seorang lelaki warga negara bagian California, Amerika Serikat, ditahan kepolisian karena kepemilikan senjata serbu serta baju pelindung taktis untuk perang. Dalam penggeledahan komputer, aparat sekaligus menemukan daftar nama-nama “tokoh jahat” yang hendak dia bunuh, mencakup Presiden Joe Biden, mantan presiden AS Barack Obama dan Bill Clinton, pakar penyakit menular Anthony Fauci, hingga CEO Facebook Mark Zuckerberg.

Kuachua Brillion Xiong, berusia 25 tahun, meninggalkan rumahnya di Sacramento pada 18 Desember 2021. Dia melakukan perjalanan lintas negara bagian menuju ke Ibu Kota Washington D.C. Namun belum sampai menginjakkan kaki di ibu kota, Xiong sudah keburu ditangkap di Cass County, Negara Bagian Iowa.


Merujuk laporan yang diterbitkan pengadilan federal, Xiong awalnya ditangkap oleh polisi lalu lintas pada 20 Desember 2021, karena “berkendara secara agresif dan melanggar batas kecepatan maksimum di jalan lintas negara bagian.”

Wakil Kepala Kepolisian Cass County, dalam jumpa pers, menyatakan tersangka langsung mengaku hendak berkendara ke Washington D.C, namun diklaim untuk “foto-foto gedung putih.”

Namun, karena di mobilnya ditemukan senapan serbu AR-15, belasan kotak amunisi, obat untuk pertolongan pertama, serta seragam taktis yang biasa dikenakan militer, polisi menahannya lebih lanjut. Dalam interogasi itulah, Xiong mengaku benci dengan pemerintah AS dan berniat menyerang Gedung Putih. Salah satu alasan kebenciannya, adalah maraknya pelecehan seksual anak-anak dilakukan kolega elit Amerika Serikat, “termasuk yang dia tuduh terlibat pelecehan seksual adalah kawan-kawan Presiden Joe Biden,” ujar kepolisian.

Karena niat menyerang obyek vital negara, paspampres Amerika Serikat (Secret Service) akhirnya turun tangan memeriksa Xiong. Dalam interogasi lanjutan itu, tersangka menilai pemerintah Negeri Paman Sam kini dipimpin oleh “orang-orang dalam pengaruh kuasa jahat Iblis.” Untuk memerangi kuasa jahat itu, menurut Xiong, tidak ada jalan lain kecuali “membunuh mereka yang sekarang sedang berkuasa.”

Dari pengaksesan ponsel yang dimiliki tersangka, ada berbagai catatan detail mengenai rencana serangan, manifesto perjuangan, serta data Google Maps yang menunjukkan dia berniat mengendarai mobil sampai depan lokasi Gedung Putih di alamat 1600 Pennsylvania Avenue D.C.

Menariknya, Xiong mengaku menyusun daftar orang-orang berkuasa layak dibunuh dari kumpulan video TikTok. Ada lebih dari 100 video yang dia unduh dari aplikasi tersebut, semuanya menjadi target serangannya. Kepada petugas Xiong mengaku berencana mengampuni Joe Biden, asal sang presiden bersedia “memenuhi semua tuntutannya,” ujar salah satu penyidik.

Xiong juga mengaku akan tetap menjalankan rencananya menyerang gedung putih, jika sampai dibebaskan. Aparat sekaligus menemukan peta Gedung Putih buatannya sendiri, yang diberi tanda lokasi-lokasi dengan penjagaan lemah, sehingga berpotensi dia susupi untuk penembakan.

Hingga artikel ini dilansir, Xiong masih akan terus ditahan di Rumah Tahanan Pottawattamie, berjarak sekitar 40 menit dari Cass County. Tersangka bakal menjalani pengadilan perdana pada 6 Januari 2022.