Liputan4.com, Morowali Utara – Berawal dari desakan pembayaran gaji guru kontrak yang sudah empat bulan belum dibayarkan terhitung dari Januari hingga April 2021, dugaan insiden kekerasan verbal terjadi antara salah seorang guru kontrak dengan seorang oknum staff pada Dinas Pendidikan Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah.
Indrawati, guru kontrak yang mengaku mendapatkan perlakuan kasar verbal via telepon seluler oleh staff berinisial HWI kepada media ini menuturkan bahwa dirinya merasa harkat dan martabatnya sebagai seorang guru tak lagi diperhitungkan, lantaran mendapatkan caci maki yang tak sepantasnya.
“Empat bulan gaji belum dibayar, kami masih setia menjalankan tugas sebagai pendidik, tapi kemudian kami diperlakukan dengan tidak sepantasnya. Disaat kami mendesak agar gaji dibayarkan secepatnya, malah kami dicaci maki oleh salah satu staff,” tutur Indrawati via aplikasi WhatsApp, (28/4).
Indrawati menambahkan bahwa sebenarnya pihak guru kontrak sudah lega dengan adanya pemberitahuan dari pihak Dinas Pendidikan setempat bahwa gaji akan dibayarkan 1-2 hari kedepan. Namun, kata Indrawati, perlakuan salah satu staff itulah kemudian yang tidak bisa diterima dengan baik oleh pihaknya.
Indrawati yang juga adalah Sekretaris Aliansi Guru Kontrak Kabupaten Morowali Utara meminta agar oknum staff berinisial HWI tersebut segera melakukan permintaan maaf secara terbuka atas penghinaan yang dilakukannya.
“Kalau tidak ada etikat baik untuk minta maaf, maka akan dilaporkan ke institusi hukum sebagai tindakan pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan dan penghinaan terhadap profesi,” tegasnya lantang.
Terkait perihal ini, Dinas Pendidikan melalui Juber Halilu telah mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Saat ditemui media ini dikantornya, (29/4), Juber Habibu mengungkapkan akan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai keterangan sekaligus memediasi upaya damai antara keduanya.
“Sementara ini kita sudah memintai keterangan dan klarifikasi dari HWI. Selanjutnya kita telah melayangkan surat panggilan kepada saudari Indrawati untuk dimintai keterangan mengenai persoalan yang terjadi. Kita ingin ending yang baik untuk kedua belah pihak,” kata Juber Habibu.
Juber Habibu juga mengungkap hasil pengambilan keterangannya kepada HWI, bahwa HWI mengatakan tidak ada maksud menghina profesi guru, HWI hanya mengarahkan kekesalannya saja kepada salah satu oknum guru kontrak.
“Jadi HWI mengaku bahwa dia tidak ada maksud menghina profesi guru ataupun komunitas guru kontrak. Yang dia kesal adalah salah satu oknum guru kontrak,” ungkap Juber Habibu.
Adapun terkait masalah gaji guru kontrak yang belum dibayarkan, Juber Habibu menerangkan bahwa keterlambatan pembayaran gaji terjadi sebagai akibat dari refocusing.
“Hasil koordinasi dan konfirmasi dengan ibu Sari selaku Kepala Bidang di Dinas Keuangan kemarin (28/4), beliau mengatakan bahwa akibat dari refocusing sehingga terjadi keterlambatan transferan dana dari Kementerian Keuangan. Tapi saat ini, sesuai hasil koordinasi saya tadi pagi dengan Ibu Sari (29/4), dana sudah ada, sore ini akan dibawa SP2D nya ke Bank,” terang Juber Habibu.
Ditemui langsung oleh media ini ditempat berbeda, (29/4), Indrawati mengatakan bahwa dirinya sudah tidak lagi mempersoalkan masalah gaji sebab sudah mendapatkan kepastian dari pihak dinas dan mengaku bersedia memenuhi panggilan dan siap dimediasi oleh pihak dinas, dengan catatan bahwa oknum staff HWI harus meminta maaf.#
Berita dengan Judul: Polemik Guru Kontrak Dan Oknum Staf Disdik Morowali Utara pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Suyanti