Spanyol berencana mengalihkan pendapatan pajak dari sektor energi dan perbankan untuk mengongkosi transportasi publik. Selain itu, dana tersebut juga bakal digunakan untuk memperbanyak beasiswa pelajar serta membangun rumah murah bagi masyarakat.
KRL di kota-kota besar Spanyol, serta kereta jarak menengah, rencananya bakal gratis mulai September hingga Desember 2022. Biaya tersebut didapatkan dari tambahan pajak dari sektor energi. Sementara duit dari perbankan akan diubah jadi paket beasiswa senilai €100 (setara Rp1,5 juta) kepada pelajar SMA serta mahasiswa, serta pembangunan 12 ribu unit rumah susun murah di pinggiran Ibu kota Madrid. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, mengumumkan rangkaian kebijakan tersebut pada Selasa 12 Juli lalu.
Menurut Sánchez, yang berasal dari Partai Sosialis, pengalihan pajak untuk sektor publik ini diperlukan demi mengurangi beban masyarakat di tengah naiknya harga BBM serta ongkos sewa rumah. Spanyol, seperti negara lain, sedang mengalami inflasi cukup tinggi sebagai imbas konflik Ukraina-Rusia.
“Karenanya saya harus melindungi tulang punggung kelas pekerja di negara ini,” ujar Sánchez dalam konferensi pers.
Pajak baru yang dikenakan pada perusahaan migas dan perbankan itu ditaksir bakal mendatangkan pemasukan sebesa €7 miliar. Adapun tingkat inflasi di Negeri Matador itu sepanjang Juni lalu mencapai 10,2 persen, tertinggi selama nyaris empat dekade terakhir. Akibat tingginya inflasi, saham-saham perusahaan asal Spanyol turut anjlok di bursa, memicu kekhawatiran Spanyol terancam akan mengalami resesi.
Bauran kebijakan ini, meski sekilas terasa amat sosialis, menurut Kementerian Tenaga Kerja Spanyol justru diniatkan agar masyarakat tetap melakukan konsumsi dan membelanjakan uangnya. Ketika kereta digratiskan selama empat bulan, surat kabar El País memperkirakan akan ada 75 juta komuter yang memanfaatkannya untuk bekerja atau jalan-jalan, imbasnya perekonomian kembali bergerak.