Liputan4.com – Lombok Tengah NTB – Pimpinan Lapangan PT.Djarum Gudang Lombok, Agung Sofani mengatakan musim tanam tahun 2022 ini , secara umum petani mitranya mendapatkan keuntungan dari usaha budidaya tanaman tembakau Virginia dan semua petani binaannya dapat menyelesaikan kredit Saprodi yang diberikan perusahaan. Hal itu disampaikan pada Liputan4.com diruang kerjanya. Jumat (28/10/2022)
“Alhamdulillah pada musim tanam tahun ini, secara umum semua petani Kami mendapatkan keuntungan dari usaha tembakau Virginia ini, dan semua petani mitra yang mendapatkan Saprodi dari perusahaan sudah menyelesaikan kewajibannya kepada perusahaan,”ungkap Agung.
Ia juga menambahkan keuntungan yang diperoleh petani tahun ini disebabkan karena petani mengikuti SOP (Standar Operasional Prosedur) yang diterapkan oleh perusahaan terutama antisipasi cuaca kemarau basah yang terjadi tahun ini.
“Jauh hari sebelum mulai penanaman tembakau kami ingatkan agar petani menanam tembakau lebih awal, karena tahun 2022 terjadi kemarau basah, sehingga Alhamdulillah petani yang menaati SOP kami dan juga akibat supplay dan demand yang tidak seimbang, sehingga petani dapat meraup keuntungan yang cukup dari usahanya,” paparnya.
Terkait dengan kuota PT.Djarum Gudang Lombok yang menargetkan pembelian 4.000 ton tembakau kering pada tahun ini dapat terpenuhi, karena pihaknya juga membeli tembakau dari petani swadaya.
“Target pembelian tembakau kering tahun ini 4.000 ton sudah terpenuhi, dan kami membeli juga dari petani swadaya. Sesuai dengan anjuran Pemda NTB yang menganjurkan kepada kami untuk membeli tembakau dari petani swadaya. Kami dianjurkan untuk membeli 30% dari kuota pembelian, tetapi kami dari Djarum membeli 50% dari kuota kami. Artinya kami lebih banyak membeli tembakau petani swadaya dari aturan pemda. Inilah bentuk kepatuhan dari kami untuk mendukung program pemda,”katanya.
Untuk itu Agung mengharapkan ketegasan dari pemerintah untuk menegakkan regulasi yang ada, karena dalam Perda sudah diatur bahwa setiap perusahaan yang membeli tembakau Virginia Lombok diharuskan untuk melakukan kemitraan dengan petani.
“Untuk saat ini yang saya tahu hanya Djarum dan Aliansi yang melakukan kemitraan dengan petani tembakau, sementara kalau sudah mulai musim panen sangat banyak pembeli atau broker yang datang membeli tembakau Virginia Lombok, dan itu sangat menggangu kemitraan yang kami lakukan,” ujarnya.
Agung juga mengingatkan kepada petani mitra PT.Djarum Gudang Lombok untuk musim tanam tahun depan hendaknya mengikuti aturan yang diberikan oleh perusahaan.
“Paling tidak ada tiga hal yang tahun depan harus diikuti oleh petani diantaranya ketepatan waktu tanam, karena kami selalu berkoordinasi dengan BMKG sehingga bisa kita prediksi kapan waktu hujan datang sehingga tanaman tembakau petani tidak terlanda hujan, karena hujan sangat berpengaruh kepada kwalitas tembakau. Yang kedua Petani harus menaati SOP yang kita miliki karena kami selalu melakukan kajian terhadap semua SOP tersebut dan yang ketiga keuntungan tahun ini harus di simpan untuk modal tahun depan dan tidak gunakan keuntungan tahun ini untuk hal yang sifatnya konsumtif,” pesan Agung Sofani.
Ditambahkannya untuk kos produksi pada musim tanam pada tahun ini mencapai angka Rp.60 juta perhektarnya.
“Untuk musim tanam tahun 2022 ini kos produksi petani sesuai daerah tanam, untuk wilayah Utara kos produksinya Rp.60 juta, wilayah tengah Rp.58 juta dan wilayah selatan Rp.55 juta. Dari hitungan kos produksi ini kami menghitung berapa kami beli tembakau petani, sehingga untuk tahun ini kami membeli tembakau petani yang terbaik dengan harga Rp.55.000/kg. Dan ini menjadi harga tertinggi pembelian tembakau Virginia untuk saat ini,”pungkas Agung.(red)
Berita dengan Judul: Petani Tembakau Virginia Mitra PT.Djarum Raup Keuntungan Ditengah Cuaca Ekstrim. pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Makbul