LIPUTAN4.COM, BANDUNG – Para petani di Kabupaten Bandung, yang saat ini sedang giat memulai budidaya tanaman porang mengeluhkan kebijakan pengajuan Kredit Usaha Rakyat ( KUR) Bank BJB, dimana syarat pengajuan KUR dinilai rumit dan tidak pro petani.
Hal ini seperti yang di ungkapkan salah seorang petani porang di Kecamatan Cicalengka, sdr. A ( inisial) mengatakan, persyaratan kredit KUR bank BJB untuk tanaman porang sangat rumit dan terkesan tidak pro kepada petani.
” Saat ini persyaratan kredit KUR bank BJB bagi petani porang sangat rumit dan tidak pro kepada petani, ” kata A salah satu petani porang di wilayah Kecamatan Cicalengka, saat di temui liputan4.com, Jum’at ( 23/09/2021).
Padahal pada saat launching penanaman porang di Candi Desa Dampit, Kecamatan Cicalengka, yang pada saat itu juga di hadiri Bapak Bambang perwakilan bank BJB, para petani porang akan di berikan kredit KUR dengan proses yang mudah dan tidak memberatkan petani, ” ungkapnya.
Pada saat bersamaan, sdr I ( inisial), juga mengatakan sudah kurang lebih 5 ( Lima) bulan proses pengajuan KUR ke Bank Bjb tidak kunjung ada keputusan.
” Kami telah mengajukan kredit KUR ke bank BJB untuk budidaya porang sudah hampir 5 bulan yang lalu, tetapi sampai hari ini tidak ada kunjung keputusannya. Padahal waktu itu bank Bjb menjanjikan tidak akan mempersulit dalam proses pengajuan kredit KUR, ” ucap sdr. I dengan nada kesal.
Sdr. I menjelaskan, selain kami di wilayah Cicalengka, banyak petani dari wilayah Kecamatan lain juga mengalami hal yang sama. Kami heran dan bingung dengan kebijakan bank Bjb Soreang. Padahal waktu itu Bapak Bambang selalu Pimcab Bank Bjb menyampaikan bahwa di tengah wabah covid -19 ini petani jangan bingung dan mengeluh, asal ada kemauan dan ikuti prosedur soal modal jangan takut ada kami bank BJB. Ternyata pernyataan Pimcab bank BJB tersebut cuma bohong saja.
” Bank Bjb harus serius dan benar-benar memperhatikan nasib para petani. Apalagi budidaya porang ini sudah merupakan salah satu agenda Bupati Bandung dalam bidang pertanian. Sehingga untuk mendukung hal tersebut, petani perlu mendapatkan bantuan modal yang cukup dan segera supaya budidaya porang di Kabupaten Bandung dapat berhasil dengan baik, ” lanjutnya.
Untuk memperjuangkan nasib petani porang di Kabupaten Bandung, perwakilan para petani akan mendatangi kantor Bank BJB Soreang pada Jum’at (24/09/2021). Meraka akan mempertanyakan proses lambatnya pemberian kredit KUR yang selama ini sudah di janjikan pihak Bank BJB. Hal ini akibat lambat dan rumitnya proses pengajuan kredit KUR Bank Bjb, padahal para petani sudah mulai menggarap dan menyiapkan lahan pertanian untuk tanaman porang mereka.
Untuk keberhasilan budidaya porang, dukungan permodalan dari perbankan menjadi salah satu faktor pendukungnya. Apalagi tanaman porang saat ini sudah menjadi salah satu primadona pertanian yang cukup menjanjikan.
Tanaman porang yang merupakan tanaman jenis umbi-umbian, sudah menjadi alternatif usaha yang memiliki potensi cukup besar dan menjanjikan untuk dikembangkan di Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Bandung saat ini.
Dukungan dari para stakeholder di Kabupaten Bandung, termasuk pihak Perbankan menjadi salah satu kunci keberhasilan pertanian porang berjaya di Kabupaten Bandung.
Penulis : kuswandi
Berita dengan Judul: Petani Porang Kabupaten Bandung Keluhkan Lambat dan Rumitnya Proses Pencairan KUR Bjb pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Kuswandi Alias akuy