Berita  

Pertumbuhan Ketenagalistrikan Di Morowali Mengalami Peningkatan Hingga 92 Persen

pertumbuhan-ketenagalistrikan-di-morowali-mengalami-peningkatan-hingga-92-persen

Liputan4.com, Bungku – Kemajuan sebuah daerah salah satunya ditandai oleh tersedianya sarana prasarana kelistrikan bagi masyarakat. Walaupun listrik menjadi wewenang BUMN bernama PLN, namun dari segi sarana prasarana, pemerintah daerah juga memiliki peran vital.

 


 

Lalu bagaimana dengan kabupaten Morowali propinsi Sulawesi Tengah yang oleh Bupati dan Wakil Bupati, Drs Taslim dan Dr H Najamudin, S.Ag.S.Pd.M.Pd   menyebutkan didalam salah satu misinya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan fasilitas umum yang diantaranya adalah sarana prasarana kelistrikan? Sudah sejauhmana capaian kinerja yang diraih?

 

 

Pemerintah kabupaten Morowali melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Daerah (DPKPPD) melalui Bidang Sarana Prasarana dan Utilitas Umum (SPUU) mengklaim bahwa sektor ketenagalistrikan didaerah penghasil bijih nikel itu telah mencapai peningkatan 92 persen ditahun 2021 ini.

 

 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang SPUU DPKPPD, Arif Mahmid,ST kepada media ini saat ditemui dikantornya di Kompleks Bumi Perkantoran Fonuasingko Desa Bente Kecamatan Bungku Tengah, Rabu 27 Oktober 2021 lalu.

 

 

Arif Mahmid secara terbuka menyampaikan capaian kinerja ketenagalistrikan Kabupaten Morowali kepada media ini melalui paparan data himpunan dari tahun 2018 hingga 2021.

 

 

Data rasio elektrifikasi per kecamatan tahun 2021 yang diperoleh media ini menyebutkan bahwa di Menui Kepulauan dari 24 desa yang ada 88 persen telah menggunakan listrik, yakni 7 desa bersumber dari PLN, 14 desa bersumber Non PLN dan 3 desa belum memiliki listrik.

 

 

Di Bungku Selatan, dari 26 desa telah memiliki listrik PLN sebanyak 9 desa, listrik non PLN 12 desa dan yang belum mempunyai listrik 5 desa. Hal ini mengartikan bahwa di Bungku Selatan capaian pembangunan kelistrikan baru berkisar di angka 81 persen.

 

 

Sementara itu Bungku Pesisir masih berada pada rasio 80 persen dengan 7 desa berlistrik PLN, 1 desa non PLN dan 2 desa yang belum berlistrik dari 10 desa yang ada.

 

 

Sedangkan enam kecamatan lainnya yakni Bahodopi, Bungku Timur, Bungku Tengah, Bungku Barat, Bumi Raya dan Witaponda telah mencapai rasio elektrifikasi 100 persen dimana semua desa telah memiliki jaringan listrik, yakni dari 73 desa di enam kecamatan 72 desa berlistrik PLN dan 1 desa non PLN.

 

 

Berdasarkan data tersebut, maka capaian kinerja kelistrikan secara menyeluruh di Kabupaten Morowali telah menduduki angka 92 persen pada tahun 2021 ini. Hal itu menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, perbandingan kenaikannya dapat kita lihat dari data berikut.

 

 

Pada tahun 2017 pertumbuhan rasio kelistrikan Kabupaten Morowali berkisar di angka 66 persen, kemudian di tahun 2018 meningkat sedikit menjadi 68 persen. Kenaikan menjadi 71 persen terjadi ditahun 2019 dan pada tahun 2020 meningkat ke angka 74 persen. Dari 74 persen pada tahun 2020 kemudian mengalami peningkatan signifikan menjadi 92 persen ditahun 2021 ini.

 

 

Secara garis besar, paparan data tersebut diatas dapat dirincikan bahwa dari 133 desa yang ada di Kabupaten Morowali, 95 desa telah terbangun listrik PLN, 15 desa berlistrik tenaga surya, 1 desa bertenaga listrik PLTMH dan 12 desa menggunakan listrik genset desa. 10 desa belum memiliki listrik.

 

 

Dari capaian kinerja sektor ketenagalistrikan diatas, apakah Pemerintah Kabupaten Morowali mampu mengangkat rasio pertumbuhan hingga mencapai 100 persen dan membangun sarana prasarana listrik di 10 desa yang belum berlistrik sebelum masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati, Taslim – Najamudin berakhir pada tahun 2023? Semoga saja.#L4Morowali.

Berita dengan Judul: Pertumbuhan Ketenagalistrikan Di Morowali Mengalami Peningkatan Hingga 92 Persen pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Ghaff