Luwu Timur – Dalam Kegiatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW. Dan dirangkaikan dengan Pelantikan pengurus Asli (Aliansi Sasak Lombok Indonesia) Kabupaten Luwu Timur Periode 2022-2027 menampilkan Seni Budaya Peresean Suku Sasak.
Kegiatan Maulid Akbar dan dirangkaikan dengan pelantikan pengurus harian Asli Kabupaten Luwu Timur dihadiri oleh Staf Ahli Pembangunan Kabupaten Luwu Timur Rapiuddin Tahir, Camat Kalaena, Kepala Kantor Kemenag Luwu Timur, Danramil, Kepala Desa Dari Beberapa Kecamatan, Ketua Umum DPP Asli, Sekjen Asli, Sekretaris Asli, Ketua Harian MAS Asli, Ketua PC Ansor Luwu Timur, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta Jamaah Suku Sasak 16 Desa Dari 6 kecamatan di kab. Luwu Timur, kegiatan dilaksanakan di Lapangan Jati Lomba Desa Kalaena Kiri, Kecamatan Kalaena, Rabu (26/10/2022).
Penceramah di bawahkan oleh TGH. Lalu Supardan Kholil, S.Ag. merupakan penceramah kondang dari Nusa Tenggara Barat.
Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir, mewakili Bupati Luwu Timur, mengucapkan selamat datang kepada TGH. Lalu Supardan Kholil, dan Ketua Umum DPP Asli serta rombongan. Sekaligus memperkenalkan Kabupaten Luwu Timur sebagai tanah yang dirahmati Allah, SWT dengan beragam suku bangsa dan hasil buminya yang melimpah dari segi pertambangan dan pertanian.
“Kami ucapkan Selamat datang di bumi batara guru Luwu Timur tanah yang dirahmati oleh Allah, S.W.T. Luwu Timur adalah 1 dari 3 daerah di sulawesi Selatan yang strategis. Dilihat dari sumber daya alam yang dimiliki dari pertambangan memiliki nekel yang berkelas, Belum lagi sektor pertaniannya, memiliki sekitar 250.000 hektar, selain itu dimana Kabupaten Luwu Timur tidak pernah musim kemarau hingga kekeringan, tanaman di sini tetap hijau tidak seperti daerah lain di sulawesi selatan”, ungkapya
Rapiuddin menyampaikanpula sekitar 13 anak suku bangsa yang ada di Kabupaten Luwu Timur merupakan salah satu kekayaan, ia juga mengatakan bahwa anak-anak suku sasak yang lahir dan besar di Bumi Batara Guru adalah penduduk asli Luwu Timur. Perbedaan warga yang berasal dari Kabupaten ini dilihat dari Asmilasi dan toleransinya.
“Anak-anak suku sasak yang lahir di luwu timur asli sasak luwu timur, Kita bisa lihat bila warga dari luwu timur keluar daerah dari tindakannya Asimilasinya dan toleransinya, karna kebiasaan mereka yang selalu hidup berdampingan”, ujar Rapiuddin.
Rapiuddin berharap Pengurus Asli yang dilantik bersama-sama membangun luwu timur, selain itu, Ia menginginkan semua seni budaya yang ada diluwu timur bisa di tampilkan di hari jadi kabupaten luwu timur seperti seni peresean yang di tampilkan hari ini.
“Tentu kami berharap pengurus harian Asli Lutim bisa bersama-sama membangun daerah kita. Selain itu seni budaya kita Jangan sampai kehilangan identitas, lestarikan terus seni budaya ini. Tentu kami berharap agar semua seni budaya yang kita miliki bisa ditampilkan di hari jadi kabupaten luwu timur, biar nantinya beragam”, Papar Staf ahli pembangunan.
Ketua Harian MAS Asli Drs H. Lalu Bayu Windya, MSi Menjelaskan bahwa Peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras (perisai disebut ende). Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat suku Sasak, Lombok.
Peresean termasuk dalam seni tari daerah Lombok. Petarung dalam Peresean biasanya disebut pepadu dan wasit disebut pakembar.
Peresean juga sering ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan atau ditampilkan di hari-hari besar.
“Kesenian ini untuk melatih ketangkasan, sekaligus melatih seportivitas para pemaen. Selama kegiatan ini dilakukan tidak pernah mengakibatkan perkelahian antar kampung”, Jelas Ketua Harian MAS Drs H. Lalu Bayu Windya tersebut.
Setelah Maulid Akbar Nabi dan Pelantikan dilanjutkan dengan menampilkan kesenian suku sasak gendang belek dan peresean.
Berita dengan Judul: Pertama Kali, Peresean Tampil Di Luwu Timur pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Biro Luwu Timur