Setiap pemilik hewan peliharaan pasti berpikir sahabat kaki empat mereka adalah makhluk cerdas, namun nyatanya hanya segelintir yang termasuk kategori “berbakat”.
Penelitian terbaru menemukan sifat anjing dapat menandakan seberapa besar bakat hewan tersebut. Anjing yang aktif dan senang bermain cenderung memiliki kemampuan langka memahami bahasa manusia dan mengingat nama mainannya. Dengan mempelajari kenapa ada anjing yang jauh lebih berbakat dalam artian spesifik, hasil penelitian dapat memberi wawasan yang lebih dalam tentang kesehatan dan kesejahteraan anjing.
Dipimpin oleh Claudia Fugazza, peneliti etologi dari Universitas Eötvös Loránd di Budapest, sekelompok ilmuwan mengadakan proyek Tantangan Anjing Jenius untuk menemukan anjing ras Border Collie paling berbakat dari seluruh dunia. Mereka berhasil mengidentifikasi 21 ekor anjing yang mampu mempelajari kata-kata baru dan mengingatnya selama beberapa bulan.
“Saat meneliti kemampuan anjing memahami bahasa manusia, kami awalnya berpikir kebanyakan anjing dapat mengenali katakanlah 3-4 nama benda,” terang Fugazza melalui email. “Betapa terkejutnya kami saat mengetahui sebagian besar anjing tidak memiliki kemampuan ini. Anjing memang bisa memahami perintah (rangsangan diskriminatif untuk tindakan), tapi tidak untuk label verbal objek.”
“Yang paling mengejutkan, kami menemukan hanya sedikit anjing yang dapat memahami label verbal suatu objek,” lanjutnya. “Anjing-anjing ini dapat mempelajari hingga ratusan kata. Kemampuan yang luar biasa ini melebihi kemampuan rata-rata anjing. Itulah sebabnya kami menyebut anjing-anjing itu berbakat dalam mempelajari kata-kata.”
Para pemilik anjing yang dikategorikan jenius oleh peneliti wajib mengisi kuesioner tentang kepribadian binatang peliharaan mereka. Jawaban mereka kemudian dibandingkan dengan jawaban pemilik 144 ekor Border Collie “biasa”. Hasilnya mengungkapkan kelompok anjing jenius jauh lebih aktif daripada anjing pada umumnya. Diterbitkan dalam jurnal Animal Cognition, temuan ini dapat membuka “peluang baru untuk dilakukannya penelitian komparatif yang mempelajari hubungan antara bakat dan kepribadian”.
“Mirip penelitian tentang [kepribadian] manusia, penelitian eksplorasi kami tidak menemukan banyak perbedaan antara kepribadian anjing berbakat dan anjing biasa,” tulis para peneliti dalam studinya. “Satu-satunya sifat yang paling menonjol dari anjing Border Collie GWL [Gifted Word Learner] yaitu keaktifan keaktifannya.”
“Kemampuan memecahkan masalah spesifik (mengenali nama benda) dapat dikaitkan dengan sifat anjing yang lebih aktif,” mereka melanjutkan. Namun, Fugazza dan rekan-rekan menekankan penelitiannya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat antara sifat senang bermain dan kemampuan memecahkan masalah pada anjing. “Sejauh pengamatan kami, anjing GWL hanya unggul dalam keterampilan kognitif spesifik ini.”
Peneliti hanya mempelajari anjing Border Collie karena ras ini telah diketahui mampu memahami bahasa manusia. Tapi kenyataannya, dalam ras itu pun, jarang sekali yang mengetahui nama-nama mainannya. Keterkaitan ini dapat membantu para ilmuwan memahami perbedaan kepribadian berbagai ras anjing, serta memberi wawasan tentang peran manusia dalam menjinakkan anjing ribuan tahun lalu.
“Menariknya, sifat senang bermain kemungkinan merupakan sifat penting yang muncul selama domestikasi anjing, dan seleksi jenis anjing yang lebih aktif dapat memengaruhi seleksi buatan lainnya yang telah dilalui anjing domestik selama ratusan tahun,” tulis para peneliti.
“Domestikasi juga terbukti memperpanjang durasi periode sensitif sosialisasi,” mereka melanjutkan. “Kami berspekulasi ini juga dapat memperpanjang waktu ketika fleksibilitas pembelajaran rangsangan tertentu—seperti kata-kata—dimaksimalkan. Dengan demikian, semakin aktif seekor anjing, semakin bagus kemampuannya mempelajari kata-kata.”
Penelitian ini juga bisa memberi gambaran mengapa ada manusia yang dianggap jenius dan memiliki keterampilan yang jarang orang lain bisa. Sifat playful dalam diri manusia juga telah dikaitkan dengan kreativitas, inovasi dan kinerja positif, yang menunjukkan kemungkinan adanya kemiripan antara kepribadian manusia dan hewan peliharaan.
“Anjing dianggap sebagai model terbaik mempelajari sifat kepribadian manusia karena hewan ini berevolusi dan berkembang biak di lingkungan antropogenik,” terang peneliti dalam studinya.
Janganlah bersedih hati apabila anjing peliharaanmu tidak masuk kategori ras jenius. Walaupun penelitian hanya menunjukkan keterampilan berbakat pada anjing Border Collie, bukan berarti anjing lainnya tidak cerdas. Berbagai penelitian di masa lalu telah membuktikan anjing punya banyak kehebatan.