Berita  

Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Propinsi Papua Kunjungi 7 Kampung Di Kabupaten Keerom

percepatan-penurunan-stunting,-bkkbn-propinsi-papua-kunjungi-7-kampung-di-kabupaten-keerom

KEEROM (PAPUA) LIPUTAN4 .COM – Dalam rangka percepatan penurunan stunting,  BKKBN Propinsi Papua bersama Dinas Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Keluarga Berencana Kabupaten Keerom,  Melakukan Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB

Kegiatan tersebut terlaksana pada tujuh kampung di dua Distrik yaitu, Kampung Kali Fam,  Kampung Pund,  Kampung Banda,  Kampung Ampas, di Distrik waris dan Kampung Senggi,  Kampung Woslay,  dan Kampung Usku di Distrik Senggi.


Tujuan dari kegiatan tersebut adalah,  memberikan materi kepada kelompok Masyarakat. Materi yang di berikan berupa Pencegahan stunting melalui program DAHSAT (Dapur Sehat Atasi Stunting)  serta pengelolahan dan penyajian data di Kampung KB berbasis website dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting

Hal itu di utarakan Subkordinator Parameter Kependudukan/Penata KB Ahli Muda BKKBN Propinsi Papua, Henny Agusta Pray,  S. Sos,  M. Si,  via selulernya kepada Liputan4.Com, Usai melakukan Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dalam rangka percepatan penurunan stunting di dua Distrik Kabupaten Keerom. (Minggu, 18/9/2022)

Kata Henny Pray,  Kegaiatan yang di laksanakan selama dua hari (16/17) tersebut bertujuan mencegah terjadinya stunting pada bayi maupun anak di bawa usia lima tahun.

Pencegahan dini terhadap terjadinya stunting sangatlah penting, jika tidak demikian maka, yang terjadi adalah pertumbuhan fisik daya berpikir yang kurang. Kondisi gagal pertumbuhan pada anak terjadi akibat kekurang gizi dalam waktu yang lama,  sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (Bayi di bawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk seusianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru akan nampak setelah bayi berusia dua tahun.

Dengan demikian tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan program DAHSAT di Kabupaten Keerom adalah meningkatkan kualitas gizi masyarakat terutama bagi keluarga beresiko stunting, melalui optimalisasi berbagai sumber daya dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting di tingkat Kampung. Ujar Perempuan Asli Keerom ini

Terjadinya stunting menurut Henny Pray, di sebabkan oleh kekurangan nutrisi pada bayi dalam waktu lama. Kurang asi,  infeksi berulang,  atau penyakit kronis yang menyebabkan masalah penyerapan nutrisi dari makanan.

Stunting menunjukan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting.

Henny Pray menambahkan,   tidak hanya tubuh pendek,  stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak. Kondisi ini bisa di sebabkan banyak aspek namun yang paling menonjol adalah aspek pendidikan, pemahaman orang tua yang kurang serta faktor ekonomi keluarga. Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting.

Menghindari terjadinya stunting memang memerlukan ketekunan dan usaha yang menyeluruh dari semua pihak. Ingat tanggung jawab ini bukan hanya milik para ibu, melainkan milik seluruh anggota keluarga.  Gizi yang baik dan tubuh yang sehat merupakan kunci dari pencegahan stunting. Tutup Henny..

 

 

Berita dengan Judul: Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Propinsi Papua Kunjungi 7 Kampung Di Kabupaten Keerom pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : FERRY NABAR