Anggota Komisi III DPRD HST yaitu Tajudin, Mulyadie, Erwin Jacky Silalahi dan Hj Laila Isnawati bersama jajaran Dinas PUPR HST melakukan Sidak terhadap pengerjaan proyek Provinsi tersebut, karena banyaknya laporan dari masyarakat bahwa sejumlah ruas jalan alternatif mengalami rusak parah karena akibat dilalui oleh mobil roda enam yang bermuatan berat, Rabu (3/6).
Saat Sidak, rombongan anggota legislatif itu menemukan kalo perbaikan jembatan tersebut juga tidak memilik papan proyek dan sejumlah titik jalan alternatif yang rusak, khususnya jalan di Desa Labunganak yang menjadi jalan alternatif menuju kabupaten tetangga yaitu Balangan dan Tabalong atau pun sebaliknya.
Anggota Komisi III, Erwin Jacky Silalahi mengatakan sesuai fungsi sebagai dewan, pihaknya langsung merespon keluhan dari masyarakat. Khususnya terkait jalan rusak yang dilewati kendaraan besar akibat pengalihan jalan.
“Kita memastikan pada waktu perbaikan jembatan ini, Karena dampaknya seperti yang disampaikan masyarakat, kondisi jalan yang rusak akibat peralihan jalan tersebut,” kata politisi Gerindra.
Ia juga berharap agar untuk perbaikan segera dirampungkan. “Kita juga menginginkan untuk pengerjaan jembatan agar juga dipasang papan proyek. Supaya masyarakat tau sampai kapan pelaksanaannya,” kata Jecky.
Sedangkan anggota DPRD HST lainnya, Tajudin menegaskan akibat jalan alternatif rusak tersebut, Ia juga banyak menerima laporan seringnya terjadi kecelakaan.
“Akibat jalan desa ini dilalui mobil bermuatan besar hingga mengakibatkan rusak, akhirnya juga merugikan pemerintah daerah, karena perbaikannya menjadi tanggungjawab pemda,” tegasnya.
Sementara itu, Inspektor IE Proyek Jembatan Sungai Batung II CS, Suprapto menyebutkan perbaikan memang sempat tertunda akibat kenaikan debit air. “Kemungkinan besar ini perbaikan selesai di pertengahan bulan Juli dan Agustus sudah bisa dilalui,” kata Suprapto.
Menanggapi keluhan dari masyarakat atas jalan di Labunganak yang rusak akibat peralihan armada, Kabid Bina Marga Dinas PU HST, A Noor Jauhari mengatakan harus memastikan penyelesaian jembatan tersebut terlebih dahulu.
Jika perbaikan jembatan sudah selesai dan arus transportasi kembali normal, kata Jauhari baru bisa jalan desa yang rusak akibat dipakai sebagai alternatif tadi untuk segera diperbaiki.
“Pemkab selanjutnya juga akan melihat kondisi keuangan untuk memperabaiki titik jalan yang rusak tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Jembatan di ruas jalan provinsi Desa Muara Rintis RT 3 itu mengalami amblas untuk kesekian kalinya pada Maret 2021 lalu.
Dikhawatirkan jembatan ambruk, larangan melintas untuk kendaraan roda enam dan selebihnya diberlakukan.
Ketentuan itu membuat pengendara roda enam atau lebih yang menuju kabupaten tetangga, Balangan dan Tabalong atau pun sebaliknya harus mencari jalan alternatif.
Berita dengan Judul: Perbaikan Jembatan di Desa Muara Rintis HST terkesan lamban, jalan alternatif menjadi rusak parah pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Irwan Saputra