Liputan4.com, Sumenep – Sesudah menjadi tranding topik masyarakat, terungkap penyertaan modal BUMDes Meddelan, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Ternyata dana tersebut digunakan untuk penambahan modal pupuk bersubsidi.
Hal itu masih abu-abu, pernyataan tersebut belum bisa dikatakan benar, karena masyarakat setempat muncul tanda tanya dibenaknya dan menduga hal hanya alibi saja dari pihak BUMDes Meddelan.
Penyertaan dana tersebut kabarnya untuk pupuk bersubsidi diungkapkan oleh Ketua Bumdes Meddelan, Munir Wakik mengaku bahwa penyertaan modal itu digunakan untuk penambahan modal pupuk. Dana senilai Rp 50.000.000 itu diterimanya pada tahun 2019.
“Iya mas, penyertaan modalnya digunakan untuk penambahan modal pupuk,” kata Munir Wakil saat diwawancarai oleh awak media.
Hal itu tentu saja dipandang tidak elok oleh salah satu mantan aktivis HMI Sumenep, Hamid mengatakan jika penyertaan modal Bumdes itu diperuntukkan sebagai penambahan modal pupuk. Maka, besar kemungkinan didalamnya terdapat tumpang tindih lembaga. Sehingga itu terindikasi ada penyimpangan.
“Kalau Bumdes itu harus jelas pengurus dan bidang usahanya mas, Kalau penyertaan modal itu dilempar ke kios maka terkesan ada tumpang tindih kelembagaan,” ulasnya.
Tumpang tindih kelembagaan itu merupakan sebuah penyimpangan. Sebab, kedua lembaga itu sama-sama lembaga otonom yang diakui pemerintah. Kecuali, kedua lembaga itu ada kerjasama yang jelas.
“Bumdes dan kios itu sama-sama lembaga otonom yang diakui pemerintah. Jadi kalau penyertaan modal dari Bumdes ke kios itu bukan penyertaan modal tapi kerjasama antara dua lembaga otonom pemerintah,” paparnya.
“Makanya kembali lagi ke bidang usaha atau kegiatan Bumdes tersebut harus diperjelas, jangan asal penyertaan modal, yg modalnya itu adalah merupakan duit negara,” tandasnya.
Berita dengan Judul: Penyertaan Dana BUMDes Meddelan 2019 Diduga Ada Penyimpangan, Ini Penjelasannya pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Syarif Hidayat
