Liputan 4.com,Luwu Utara — Tak ada lagi penyintas banjir bandang di Kecamatan Baebunta dan Sabbang dengan kategori rumah rusak berat yang tidak memiliki hunian tetap (huntap).
Hal itu menyusul dengan diserahkannya lagi secara simbolis kunci huntap oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Sabtu (3/9) kemarin.
Dari laporan Kalaksa BPBD, Muslim Muchtar, 92 unit huntap yang diserahkan dibangun di atas lahan yang telah dibebaskan oleh Pemda yang berlokasi di Dusun Panampung Desa Radda.
“Ada 897 unit huntap yang dibangun dengan dana siap pakai dari BNPB. Ada yang dibangun di atas lahan masyarakat (in situ), dan di lahan yang dibebaskan pemda (ex situ). Anggarannya Rp.50 juta/ unit yang tersimpan di rekening sebagai bentuk akuntabilitas pembangunan. Dari 897 unit tersebut tersisa 303 unit yang belum dibangun,” kata Muslim.
“Tapi khusus penyintas di Kecamatan Baebunta dan Sabbang ini tuntas, jadi tidak ada lagi yang belum memiliki huntap,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Muslim menyebut pembangunan huntap tidak terlepas dari jasa Mantan Kepala BNPB, Doni Monardo yang di akhir masa pengabdiannya secara simbolis menyerahkan dana siap pakai.
“Kita patut bersyukur dan juga berterima kasih kepada Anggota Komisi V DPR RI, Bapak Muhammad Fauzi yang banyak berjasa dalam hal bantuan rumah rusak ringan, sedang, maupun berat. Tentu juga dengan dukungan dan komunikasi ibu bupati langsung ke pusat,” terang Muslim.
Senada, Pihak Pelaksana/aplikator PT. Sakura Makmur Lestari mengatakan Luwu Utara merupakan satu-satunya kabupaten dengan pembangunan huntap tercepat di Indonesia.
“Saya atas nama Domus berterima kasih kepada ibu bupati dan jajaran, pak kalak, tim pendamping, dan tim teknis sehingga sejak awal hingga saat ini pembangunan huntap bisa selesai dibangun meskipun dalam tahapannya banyak dinamika yang terjadi. Dan saya apresiasi bahwa Luwu utara satu-satunya daerah dengan penanganan pembangunan huntap sangat cepat di Indonesia,” ucap Krisna selaku General Manajer PT. Sakura Makmur Lestari.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menegaskan agar huntap tidak diperjualbelikan.
“Mohon segera dihuni dan dimanfaatkan. Saya ingatkan juga untuk tidak diperjualbelikan. Memang masih banyak PR seperti pembangunan PSU; jalan, drainase, dan air bersih tapi kita sementara koordinasikan ke pusat,” tutur Indah.
Selain itu, bupati perempuan pertama di Sulsel ini juga meminta dukungan penyintas agar segera menyelesaikan bantuan dana kategori rumah rusak sedang dan ringan.
“2022 ini tahun terakhir untuk bantuan rumah rusak sedang dan ringan. Tapi tentu butuh dukungan kita semua. Karena meski dananya siap tapi juga banyak permasalahan sosial yang terjadi. Untuk itu mohon dukunganta semua segera menyelesaikan dokumen yang dibutuhkan agar dana bantuan segera disalurkan langsung rekening bapak/ibu,” pinta Indah yang hadir didampingi Forkopimda dan beberapa pimpinan perangkat daerah. (Rn).
Berita dengan Judul: Penyerahan Kunci Hunian Tetap Secara Simbolis Oleh Bupati Luwu Utara Bagi Penyintas Banjir Di Daerah Baebunta Dan Sabbang pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Yuli