Seorang atlet ski jarak jauh asal Finlandia mengakhiri lomba di urutan 28 dalam ajang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Tapi bukan hasil tersebut yang membuatnya amat terluka. Sebab selama lomba itu dia mengalami problem bernama ‘frostbite’, yang membuat penisnya nyaris beku. Andai tidak tertangani dengan cepat, sangat mungkin penisnya akan terpaksa diamputasi oleh tim medis.
Remi Lindholm, nama atlet yang bernasib nahas tersebut, mengaku embusan angin dan udara dingin saat lomba cabor ski membekukan bagian bawah tubuhnya. Hal macam ini, menurutnya saat dikonfirmasi Reuters, baru terjadi dua kali sepanjang karir profesionalnya sebagai atlet ski.
“Lomba kemarin adalah pengalaman terburuk pernah saya alami, anda bisa menebak bagian tubuh mana yang sedikit beku saat saya mencapai garis finis,” kata Lindholm.
Frosbite adalah kasus yang berisiko dialami oleh atlet ski jarak jauh. Karena lintasan ski yang mereka tempuh cukup panjang, alhasil atlet berisiko terpapar cuaca dingin di pegunungan bersalju yang tak bisa diprediksi. Banyak atlet cabor ini melaporkan jari jempol mereka nyaris harus diamputasi karena terpapar dingin yang menyengat. Pada 2021, atlet Swedia Calle Halfvarsson bahkan mengalami pembekuan penis seperti dialami Lindholm. Selama bertanding, kelaminnya seakan mengalami luka sengatan.
Petualang Alex Brazier yang menjelajah Antartika juga mengalami pembekuan serupa di penisnya pada 2016. Kala itu, Brazier sudah berjalan kaki sejauh 1.770 kilometer menjelajahi Antartika. Serangan frostbite ke bagian alat vital atlet atau penjelajah di lokasi bersalju disebut sebagai “polar penis”.
“Istilah polar penis mungkin terasa lucu di telinga awam. Tapi bagi yang mengalaminya, rasa sakit itu amat menyiksa. Seringkali pembekuan penis terjadi di pagi hari,” tulis Brazier di blog pribadinya.
Pengamat menyatakan suhu rata-rata selama Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun ini memang cukup bikin menggigil atlet profesional sekalipun. Ajang ski jarak jauh bahkan sempat ditunda panitia, karena muncul kekhawatiran serangan frostbite bakal dialami atlet, dan terbukti, ketakutan itu berdasar. Rute ski jarak jauh akhirnya dipangkas jadi 30 kilometer saja, dari rencana awalnya 50 kilometer.
Atlet untuk cabor ski jarak jauh biasanya menutupi paling erat bagian wajah dan telinga, serta memakai baju berlapis. Sayangnya, berbagai persiapan itu masih belum memadai untuk melindungi atlet seperti Lindholm.
“Setiba di garis finis, ketika tubuh saya mulai menghangat, rasa sakitnya sangat tidak tertahankan di area vital,” ujarnya.
Follow Heather Chen di Twitter.