India mengalami peningkatan drastis penularan kasus Covid-19 sejak April 2021, yang dijuluki media setempat sebagai “tsunami Covid jilid II”. Berdasarkan data terbaru, setiap empat menit, ada satu pasien meninggal akibat Covid di Negeri Sungai Gangga. Dalam situasi darurat macam ini, seluruh fasilitas kesehatan seperti di Ibu Kota New Delhi akhirnya nyaris kolaps.
Keluarga pasien banyak yang tidak mendapat akses sarana pendukung, seperti ventilator atau tabung oksigen. Barang yang disebut terakhir akhirnya menjadi komoditas yang paling dicari jutaan orang di kota-kota besar India. Saking berharganya, kelompok kriminal ikut mengeksploitasi kebutuhan tabung oksigen.
Dalam kasus yang menggegerkan India pekan lalu, ada keluarga pasien di New Delhi mengklaim tabung oksigen yang didapatnya ternyata bekas pemadam api. Pelapor kasus ini ke polisi adalah Geeta Arora, seorang perempuan di New Delhi yang membeli tabung oksigen abal-abal. Dia berniat membelikan tabung itu untuk kakak iparnya yang kritis akibat Covid, dan terpaksa dirawat sendiri di rumah karena tak tersedia kamar di seluruh RS Delhi.
Rupanya tabung yang dibeli Arora dari nomor WhatsApp hanya tabung pemadam api yang sudah kosong. Pemilik nomor WhatsApp itu, mengaku bernama Ashutosh Chauhan mengklaim masih punya persedian tabung oksigen yang dipatok seharga 10 ribu Rupee (setara Rp1,9 juta).
Arora bertemu utusan si pemilik WhatsApp di stasiun untuk COD-an, dan kemudian mengantar tabung itu ke rumah familinya. Saat hendak dipasang, keluarga menyadari tabung itu adalah pemadam api yang sudah kosong. Akibat terlambat mendapat sokongan oksigen, kakak ipar Arora itu akhirnya meninggal. Saat meminta pertanggungjawaban, penjual sudah tak bisa dihubungi.
Berdasarkan data terakhir pada 30 April 2021, jumlah orang yang positif Covid-19 di India mencapai 19 juta jiwa. Sementara yang meninggal lebih dari 208 ribu orang. Polisi mengakui, penipuan seperti yang dialami Arora makin marak selama penularan meningkat sebulan terakhir.
Dari pantauan polisi, penjual tabung pemadam api yang diklaim berisi oksigen itu dijalankan sindikat, sebagian berstatus pengangguran yang berniat mencari untung. Ada beberapa tabung kosong yang mereka simpan di gudang. Aparat menduga, ada pasien lain di New Delhi yang meninggal akibat ulah sindikat pemalsu tabung oksigen ini.
“Andai kami tidak ditipu, kakak ipar saya mungkin masih hidup sekarang,” kata Arora, saat diwawancarai Hindustan Times.
Sejauh ini, baru dua orang anggota sindikat pemalsu tabung oksigen yang sudah ditahan Kepolisian Delhi. Menurut polisi, pelaku dengan modus serupa masih banyak di ibu kota India.
Follow Shamani di Instagram dan Twitter.