Pekan lalu, taipan India Mukesh Ambani resmi menjadi pengusaha terkaya di Asia, menurut Bloomberg Billionaire Index. Ini pertama kalinya orang non-Barat memasuki klub miliarder yang hartanya melebihi $100 miliar (setara Rp1,4 kuadriliun. Kira-kira berarti Rp1.400 triliun, nol-nya ada 15). Ketika artikel ini ditulis, Mukesh berada di urutan ke-10.
Dia umat Hindu yang taat — tidak makan daging dan mengonsumsi alkohol — tapi sering menggelar pesta besar-besaran. Perusahaanya, Reliance Industries, menyumbang sekitar empat persen dari total PDB India.
Konglomerat ini juga membentuk tim kriket—contoh nyata kekayaannya di negara bekas jajahan yang terobsesi dengan olahraga nasional Inggris.
Terlepas dari semua itu, pebisnis 64 tahun diklaim menjalani gaya hidup yang cukup ketat—membatasi gajinya sebesar $2 juta (Rp28 miliar) per tahun. Jumlah itu dilaporkan masih sama dengan gajinya satu dekade lalu.
Dia tinggal bersama istri, tiga anak, ibu, adik dan keluarga besarnya di rumah lamanya yang 14 lantai. Padahal, dia suka berpesta di mansion 27 lantai yang memiliki helipad dan kolam teratai. Rumah itu berdiri megah di antara permukiman kumuh di Mumbai.
Mukesh meraup uang banyak lewat bisnis penyulingan minyak terbesar di dunia. Sementara mayoritas miliarder di atasnya menguasai teknologi di Amerika Serikat, hanya Mukesh yang bergerak di bidang energi dan berasal dari India.
Selain lima pengusaha India dan 16 dari Tiongkok, sebagian besar pengusaha kaya di peringkat 100 teratas adalah orang Barat. Cuma ada 10 miliarder perempuan di daftar tersebut.
Reliance mengantongi pendapatan sebesar $74 miliar (Rp1,04 kuadriliun). Mukesh juga mendirikan perusahaan telekomunikasi jaringan 4G di India, dan kekayaan bersihnya hingga Oktober diperkirakan mencapai $101 miliar (Rp1,4 kuadriliun).
Total kekayaan yang dikumpulkan Mukesh tahun lalu belum sampai ratusan miliar, tapi Reliance meraup $44,4 miliar (Rp626 triliun) melalui penjualan saham unit bisnis digital dan telekomunikasi milik Mukesh, Jio Platforms dan Reliance Retail — jumlah modal terbesar yang pernah dikumpulkan perusahaan mana pun selama pandemi. Beberapa investornya sama-sama anggota klub miliarder, seperti pendiri Facebook dan Google — Mark Zuckerberg, Sergey Brin dan Larry Page.
Usaha Mukesh diwariskan oleh mendiang ayahnya, Dhirubhai Ambani, yang merintis bisnis tekstil pada 1966. Setelah sang ayah meninggal dunia pada 2002, dia mulai membagi bisnis itu bersama Anil adiknya.
Namun, Anil tidak seberuntung Mukesh. Dia dinobatkan sebagai orang terkaya keenam di India pada 2010, tapi kekayaannya terus merosot akibat tuduhan korupsi. Awal tahun ini, Anil mengungkapkan kekayaan bersihnya hampir menyentuh angka nol.
Para pengamat awalnya berspekulasi bisnis keluarga Ambani akan runtuh begitu dibagi dua. Seorang penulis menyebut Anil “bergerak cepat”, sedangkan Mukesh “tenang dan mantap”. Hubungan keduanya pun retak.
Namun, Mukesh segera membantu adiknya yang tertimpa masalah. Dia melunasi utang Anil dan menyelamatkannya dari hukuman penjara. Hubungan mereka kembali membaik pada 2019.
Pada rapat pemegang saham tahunan Juni lalu, Mukesh menjabarkan rencananya mengubah bisnis listrik Reliance menjadi energi yang lebih ramah lingkungan. Dia berjanji akan menggelontorkan lebih dari $10 miliar (Rp141 triliun) untuk membangun empat “pabrik raksasa” yang menghasilkan 100 gigawatt energi surya pada 2030.
Pasangan suami istri Mukesh dan Nita memiliki dua putra—Akash dan Anant—dan seorang putri, Isha. Mukesh terkenal hobi mengoleksi mobil mewah. Kira-kira ada 170 kendaraan yang terparkir di garasinya tahun lalu, termasuk BMW 670Li antipeluru yang harganya di atas $250.000 (Rp3,5 miliar), Aston Martin Rapide, Rolls-Royce Phantom dan Bentley Continental Flying Spur.
Rumah 27 lantai yang diberi nama Antillia telah menarik perhatian luas sejak dipamerkan pada 2012. Properti itu digadang-gadang kediaman pribadi termahal di dunia pada 2014, mengingat biaya pembangunannya menelan sekitar $2 miliar (Rp28 triliun).
Menariknya, keluarga besar Mukesh tak kunjung pindah ke sana. Mereka sepertinya masih betah di “Sea Wind”, rumah mereka yang 14 lantai. Antillia hanya dipakai untuk mengadakan pesta yang dihadiri publik figur dan artis Bollywood papan atas. Menurut desas-desus yang beredar, rumah ini penuh “energi negatif” karena tidak memenuhi Vaastu, ilmu ketimuran yang mengatur lima elemen pembawa keharmonisan di dalam rumah.
Mukesh menjalin hubungan dengan berbagai tokoh penting di dunia. Dia bahkan mengundang Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan CEO Google Sundar Pichai ke acara pernikahan putranya, Akash, yang dilangsungkan pada 2019.
Walaupun begitu, Mukesh termasuk pengusaha yang low profile. Dia hampir tidak pernah muncul di media sosial, padahal salah satu perusahaannya bergerak di bidang telekomunikasi.
Dia memasang keamanan “level Z” yang mencakup lima kendaraan—salah satunya sudah antipeluru—dengan total biaya 1,6 juta Rupee (Rp299 juta) untuk melindungi keselamatan anggota keluarga.
Mukesh melakukan ini bukan tanpa alasan. Awal tahun ini, seseorang memarkirkan mobil bermuatan gelatin di dekat rumahnya, serta surat yang mengancam akan melancarkan serangan di masa depan. Selain itu, foto dirinya dan Perdana Menteri Narendra Modi dibakar pada aksi protes petani baru0baru ini di Amritsar, Punjab.
Mukesh membuat daftar miliarder terkaya lebih berwarna dan beragam, dan tampaknya akan semakin banyak negara yang masuk daftar tersebut.
Follow Kris Thomas di Twitter.