Berita  

Pengedar Afghanistan Selundupkan Narkoba Pakai Katapel Raksasa

pengedar-afghanistan-selundupkan-narkoba-pakai-katapel-raksasa

Di atas gundukan tanah, seorang lelaki tampak menaruh sesuatu pada katapel raksasa. Dua temannya lalu menarik tali sekuat tenaga hingga bungkusan plastik kecil terlempar ke udara. Sementara itu, dua laki-laki di ujung kanan terlihat mempersiapkan bungkusan serupa berwarna kuning pada katapel lain.

Pengamat menilai orang-orang dalam video Imgur tersebut sedang menyelundupkan narkoba melintasi perbatasan Afghanistan dengan Iran.


Aksi penyelundupan ini mungkin terlihat inovatif di mata orang awam, tapi menurut pakar, metodenya sudah lama diterapkan para pengedar narkoba di Afghanistan.

David Mansfield, ahli sosial ekonomi yang mendalami pasar narkoba negara tersebut, membeberkan katapel setinggi 1,5 meter terbuat dari logam yang ditancapkan pada permukaan beton. “Katapel bisa melontarkan paket 1 kg hingga sejauh 300 meter.”

Para penyelundup di provinsi Nimroz (Nimruz), yang merupakan jalur transportasi obat-obatan terlarang di bagian barat daya Afghanistan, tak pernah kehabisan akal untuk mengirim barang ilegal mereka ke negara tetangga. Berbagai cara akan ditempuh demi menghindari pemeriksaan di balik perbatasan Iran. Tembok yang dikelilingi kawat berduri dan lubang sangat dalam itu dijaga ketat oleh petugas patroli, yang akan menembak pelanggar mana pun yang berusaha melewati mereka.

Tangga hingga katapel berbahan roda ban dan logam telah menjadi andalan penyelundup di kota Zaranj untuk memasok narkoba kepada rekan-rekan mereka yang telah menunggu di balik perbatasan Iran — sering kali mereka masih satu kerabat atau berasal dari suku yang sama. Mereka biasanya mengirim barang selama badai angin di akhir musim semi dan musim panas guna menghindari pantauan penjaga perbatasan.

Menyelundupkan narkoba pakai katapel juga pernah dilakukan di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko pada 2017. Teknik ini baru terungkap setelah penjaga perbatasan AS menemukan katapel bergaya kuno terpasang di atas tembok. Sementara itu, petugas perbatasan Afghanistan mulai memperhatikan keberadaan katapel setelah Iran memperkuat perbatasannya.

“Penggunaan katapel semakin marak sejak tembok perbatasan Iran didirikan. Selain menghemat biaya, cara ini juga mengurangi risiko bahaya menyelundupkan narkoba ke Iran,” terang Mansfield.

Iran telah menggelontorkan jutaan dolar untuk meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasannya dengan Afghanistan dan Pakistan. Tapi kenyataannya, negara itu belum berhasil menekan laju peredaran narkoba.

Afghanistan merupakan pemasok opium ilegal terbesar di dunia. Data UNODC memperkirakan 85 persen produksi opium global pada 2020 berasal dari negara tersebut. Dalam laporan terbarunya, organisasi PBB yang mengurus masalah narkoba itu mengungkapkan pendapatan opium di Afghanistan bernilai kira-kira $1,8 miliar (Rp25,8 triliun) pada 2021. Sebagian besar heroin yang terbuat dari opium Afghanistan banyak diedarkan di jalan-jalan Eropa.

Follow Rimal Farrukh di Twitter.