Berita  

Penetapan Raja Definitif Wahai Bukan dari Matarumah Parentah, Abuhari Boeng: Bupati Abua dan Saniri Biang Kekisruhan

penetapan-raja-definitif-wahai-bukan-dari-matarumah-parentah,-abuhari-boeng:-bupati-abua-dan-saniri-biang-kekisruhan

WAHAI, Liputan4.com | Kisruh Pelantikan Kepala Pemerintahan Negeri (Raja) Wahai Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah Jadi topik hangat saat ini.

Akibat dari kecerobohan Bupati Malteng, warga dan tokoh adat Wahai mengecam tindakan Bupati dan para Saniri yang diduga ada kongkalikong, dari pelantikan Raja yang bukan dari matarumah parentah, juga di sinyalir kuat ada unsur kesengajaan dan pembiaran oleh Bupati Abua.


Warga bahkan mengancam bakal memboikot kantor pemerintahan Negeri Wahai setelah sepulangnya para Saniri dan Raja yang baru dilantik (Hasan Basri Tidore- red) dari Masohi.

Tokoh Pemuda Negeri Wahai Abuhari Boeng Melalui sambungan telepon via seluler Jumat, (13/5) mengutuk keras perbuatan para Saniri termasuk Camat Negeri Wahai serta Bupati Malteng yang dianggap telah melakukan Kemufakatan Jahat dan penyimpangan hak asal usul.

“ Kisruh Pelantikan Raja Wahai ada dugaan pembiaran oleh Bupati dan para Saniri termasuk Camat Negeri Wahai. Ini ada penyimpangan hak asal usul yang semestinya tidak boleh terjadi, ” Ungkap Boeng.

Menurutnya, akibatnya dari pelantikan yang dilakukan oleh Bupati Abua akan berdampak secara luas yang bisa saja menciptakan kekisruhan, bahkan akan tercipta konflik diantara anak adat dan para Saniri.

“Anak adat dan seluruh masyarakat negeri menolak hasil penetapan Badan Saniri Negeri Wahai. Dari seluruh proses penetapan saudara Hasan Basri Tidore sebagai Mata Rumah Parentah Negeri Wahai menurut mereka sudah cacat hukum, tukasnya.

Seharusnya lanjutnya, lagian Saudara Hasan Basri ini kan bukan dari matarumah parentah jadi kalau Bupati dan Camat Wahai dalam hal ini harus lebih bijak mengambil keputusan jangan malah dari keputusan itu nanti menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat.

“ Akibat dari pelantikan ini warga yang sebelumnya hidup rukun dan damai malah jadi korban dari keputusan sepihak Bupati dan Saniri ” tutupnya.

Tak hanya itu, Boeng menambahkan,  yang paling bertanggung-jawab dalam kekisruhan ini Camat dan Para Saniri sebab, mereka terlibat dalam proses itu bahkan pada pelantikan kemarin mereka turut hadir memberikan dukungan.

Sebelumnya kamis (12/5) tokoh adat dari matarumah parentah telah menyegel kantor pemerintahan Negeri Wahai. Mereka berjanji tidak akan membuka kantor pemerintahan Negeri sebelum dibatalkan penetapan Raja.(red)

 

 

Berita dengan Judul: Penetapan Raja Definitif Wahai Bukan dari Matarumah Parentah, Abuhari Boeng: Bupati Abua dan Saniri Biang Kekisruhan pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Redaksi