Pemkab Tapsel Jadi Salah Satu 5 Daerah Percontohan Untuk Pelatihan Matematika Dengan Metode Gasing Se – Indonesia

INFAKTA.COM.TAPANULI SELATAN (SUMUT)

– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan (Tapsel) ditunjuk oleh Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjadi salah satu dari lima daerah percontohan dan pelopor, untuk pelatihan matematika dengan metode Gasing (gampang, asyik dan, menyenangkan) untuk murid SD/SMP di seluruh Indonesia.


Penunjukan ini dilakukan dalam rapat terbatas Menko Marves dan Mendagri dengan sepuluh kepala daerah yang diundang untuk rapat di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, pada Kamis (2/2).

Adapun 10 daerah di seluruh Indonesia yang ditunjuk Mendagri menjadi percontohan pelatihan matematika dengan metode Gasing tersebut, antara lain Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Dairi, Bitung, Gunung Mas, Banda Aceh, Ngagekeo, Manokwari, Nabire dan Garut.

Sementara rapat terbatas tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Selain Luhut, Mendagri Tito Karnavian dan Pemrakarsa metode Gasing Prof. Yohanes Surya, PhD.

Juga hadir dalam rapat tersebut, Bupati Dairi, Bupati Humbang Hasundutan, Bupati Tapanuli Selatan, Bupati Gunung Mas, Bupati Ngagekeo, Bupati Manokwari Selatan, Bupati Nabire, Pj Walikota Banda Aceh, Sekda Bitung dan Sekda Garut.

Usai rapat terbatas, Bupati Tapsel Dolly Pasaribu mengucapkan terima kasih kepada Menko Marves dan Mendagri atas ditunjuknya Pemkab Tapsel menjadi salah satu dari lima daerah percontohan dan pelopor, untuk pelatihan matematika dengan metode Gasing (gampang, asyik dan, menyenangkan) untuk murid SD/SMP di seluruh Indonesia.

Kata Dolly, metode Gasing Matematika ini dilatarbelakangi beberapa hal antara lain bahwa beliau sudah mengetahui bagaimana sepak terjang profesor fisika tersebut menemukan metode pembelajaran yang bisa membuat bahkan anak-anak Papua berhasil menjadi juara olimpiade matematika.

“Pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti siswa. Selain itu, banyak siswa tidak berminat dengan pelajaran ini, siswa kurang paham dalam berhitung cepat, cara belajar matematika yang masih konvensional dan merosotnya prestasi akademik siswa dalam matematika,” ungkap Dolly.

Oleh karena itu kami menjalin kerja sama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya yang diasuh oleh Prof Yohanes Surya, PhD dan tim. Sehingga metode Gasing (gampang asyik menyenangkan) menjadi program pembelajaran matematika untuk siswa dan guru Tapsel, dan baru dikembangkan tahun 2022 yang diinisiator oleh Bupati Tapsel Dolly Pasaribu.

“Sementara metode Gasing ini dimultiplikasi untuk mencapai 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan 30 guru di setiap kabupaten. Untuk mencapai ini dari setiap kabupaten, 5 guru Gasing terbaik akan dikirim ke kabupaten-kabupaten lainnya untuk melakukan Training of Trainer ke guru lainnya,” ujar Dolly.

Dolly berharap metode gasing bisa diikuti oleh guru mata pelajaran lain, karena dalam berbagai kesempatan metode ini dilakukan untuk memadukan permainan sambil belajar, aktivitas gerak dan suasana yang dinamis. Sehingga anak-anak dapat lebih cepat memahami pelajaran tersebut.

Dolly juga menyebutkan sudah ada 3 guru Tapsel yang dikirim mengajar ke luar daerah, yakni Simalungun dan Sumedang. Dolly berharap tahun ini akan lebih banyak guru yang menggunakan metode ini dalam belajar sehingga prestasi anak-anak Tapsel, tidak hanya dalam bidang matematika juga yang lain semakin baik, harapnya.

Disamping itu, Menko Marves dan Mendagri mengharapkan agar inovasi Metode Gasing ini dapat diimplementasikan di kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan menjadi Program Nasional sehingga diharapkan bisa membantu peningkatan pendidikan di Indonesia, secara khusus mata pelajaran matematika, agar tercipta generasi anak Indonesia yang tanggap dan cepat berhitung sehingga menjadi inovasi penguatan pemahaman pendidikan Numerasi Anak Indonesia menuju penguasaan IPTEK, terang Dolly. (Paisal)