Pemecahan Rekor Muri, Puluhan Anak SDN 1 Nagreg gelar Cuci Tangan Pake Sabun

INFAKTA.COM, BANDUNG – Puluhan murid Sekolah Dasar Negeri 1 Nagreg  mengikuti kegiatan Bunda TK/PAUD dalam pemecah rekor muri terbanyak untuk peserta Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) secara Hybrid yang di gelar secara virtual se-Kabupaten Bandung , dengan dipandu oleh guru – guru di SDN 1 Nagreg, Senin (14/11/2022).

Pihak sekolah mengharapkan agar kebiasaan hidup bersih dan sehat terus diterapkan sehingga mengurangi datangnya sumber penyakit. “CTPS adalah sarana paling murah, mudah, dan efektif untuk mencegah 80 jenis penyakit seperti diare, flu burung dan SARS. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian SDN 1 Nagreg untuk mengedukasi masyarakat menerapkan pola hidup sehat, termasuk kepada anak-anak SD.


Kepala sekolah Encep Suhud saat di wawancarai oleh awak media Infakta.com, mengatakan bahwa  Dengan pelaksanaan kegiatan CPTS ditingkat TK/Paud dan Sekolah Dasar se-Kabupaten Bandung diharapkan dapat memupuk kebiasaan siswa/siswi untuk menjaga kebersihan dilingkungan sekolah dan dilingkungan tempat tinggal.

Keterangan : Siswa – siswi SDN 1 Nagreg sedang Cuci tangan pakai sabun

Selanjutnya Encep Suhud mengatakan bahwa cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernafasan atas dan flu burung. Perilaku cuci tangan pakai sabun yang tidak benar masih tinggi ditemukan pada anak usia 10 tahun kebawah. karena anak usia tersebut sangat rentan terhadap penyakit.

“Maka dibutuhkan kesadaran bahwa pentingnya perilaku cuci tangan pakai sabun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun ini harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Agar menjadi kebiasaan yang positif baik sebelum atau setelah melakukan aktifitas mereka sehari-hari,” ujarnya..

” Tidak hanya menjadi kewajiban pihak sekolah tetapi juga perlu diperhatikan secara serius pula oleh guru- guru di sekolah, orangtua murid, dan murid bersangkutan. Kunci terpenting yang perlu disadari bersama adalah, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Dengan pendekatan semacam ini tentu sosialisasi cuci tangan akan mudah diingat oleh anak-anak SD dan akan menjadi kebiasaan mereka untuk menjaga kesehatan,” pungkasnya.