Berita  

Pemburu Spesialis Binatang Eksotis di Afsel Tewas usai ‘Diburu’ Pembunuh

pemburu-spesialis-binatang-eksotis-di-afsel-tewas-usai-‘diburu’-pembunuh

Seorang pemburu satwa terkenal asal Afrika Selatan secara tragis tewas dalam perjalanan menuju lokasi perburuan. Polisi menduga kemungkinan besar dia sejak sebelum kejadian sudah “diburu” oleh sosok yang membunuhnya. Riaan Naude, sosok pemburu yang tenar di medsos itu, ditemukan polisi tergeletak mati di kawasan Taman Nasional Kruger, Provinsi Limpopo, akibat luka tembak di kepala.

Naude merupakan pendiri Pro Hunt Africa, ormas pelobi pemerintah yang agendanya mendesak agar perburuan binatang eksotis bisa terus digelar untuk turis kaya. Lelaki 55 tahun itu juga rutin mengunggah fotonya yang berpose usai membunuh singa, jerapah, gajah, hingga zebra ke medsos. Sosoknya menjadi musuh para pecinta binatang di Afrika Selatan.


Tubuh Naude ditemukan polisi lokal pada 4 Juli 2022, di samping mobilnya yang kemungkinan mengalami kerusakan sebelum pembunuhan terjadi. “Korban ditembak di kepala dari jarak dekat,” ujar juru bicara Kepolisian Limpopo.

Awalnya polisi menduga insiden ini adalah upaya perampokan berujung pembunuhan. Namun satu-satunya barang yang diambil oleh pelaku hanyalah senapan milik Naude yang hari itu akan dipakai berburu. Olah TKP menunjukkan ada indikasi kendaraan pelaku cukup lama menguntit mobil Naude menuju kawasan taman nasional sebelum melakukan penembakan.

Polisi masih belum menyimpulkan apakah pembunuhan ini dilatari motif politik, mengingat Naude adalah musuh pegiat konservasi satwa liar. Wisata berburu binatang eksotis seperti singa atau jerapah sampai sekarang masih menjadi industri legal di Afsel, meski sudah sering dikritik berbagai pihak.

Pada Februari lalu, pemerintah Afsel justru mengumumkan kebijakan baru yang semakin mengecewakan pegiat hak binatang. Sebab, Afsel menambah daftar hewan eksotis yang boleh diburu oleh turis tajir, mencakup badak hitam dan leopard.