Berita  

Pelajar SMA Gokil dari Jambi Berurusan Sama Polisi Karena Dugem di Kantor Bupati

pelajar-sma-gokil-dari-jambi-berurusan-sama-polisi-karena-dugem-di-kantor-bupati

Siapapun pencetus ide acara bodoh ini seharusnya sudah menduga kalau mereka akan berurusan dengan polisi. Dalam rangka merayakan kelulusan, 120 orang siswa SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat, Jambi, nekat menyewa event organizer untuk mengadakan—lupakan prom night, sekarang zamannya dugem yang—nekat sekali diadakan di aula kantor bupati Tanjung Jabung Barat. Acara sih berlangsung asyik, kelihatan kok dari videonya yang viral, tapi kan jadinya ditangkap polisi. Atau ditahan polisi adalah inti perayaan ini?

Pesta bertajuk “The Class of 21 the Great Party”—#RIPEnglishGrammar—tersebut berlangsung Minggu (11/4) malam. Tidak ada keterangan acara dimulai pukul berapa, yang pasti pada pukul 23.00 WIB, satuan ninuninu datang meringkus semua peserta atas tuduhan melanggar protokol kesehatan.


Yang kocak, acara ini aslinya sudah dapat izin penyelenggaraan dari gugus tugas setempat, tapi kemudian EO tetap dianggap bersalah karena praktiknya peserta pesta enggak pakai masker dan jaga jarak. Ya kali sambil dugem tetap sadar untuk berjauhan 1 meter satu sama lain.

“Ada sekitar 120 orang yang ikut pesta di aula kantor bupati. Kita bubarkan pukul 23.00 WIB,” ujar Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Guntur Saputro kepada Kompas. Sementara ini satu orang jadi tersangka, yakni RC, pemilik EO Tungkal Project yang kini juga telah dicabut izin operasinya. Ia dituduh melanggar KUHP Pasal 160 tentang melanggar UU di depan umum dan UU 6/2018 Pasal 93 tentang pelanggaran kekarantinaan kesehatan.

Kasus ini jelas bikin malu banget mengingat pelanggarannya kombo: anak di bawah 21 tahun ngadain dugem di masa pandemi jelang bulan Ramadan, di aula kantor bupati pula. Rasa malu itu bikin Bupati Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadar, murka. 

“Saya tegaskan akan mencabut izinnya karena apa yang dilakukan Tungkal Projek sangat fatal dan buat malu,” kata Anwar dikutip Viva. Komisi IV bidang pendidikan DPRD Jambi juga kesal banget, “Masak bisa lolos acara SMA bisa lolos di aula dan terpenting. Dinas pendidikan harus bertanggung jawab dan kalau kepala sekolah mengizinkan, kepala sekolah diberhentikan,” kata anggota komisi IV Kamaluddin Harris, masih dari Viva.

Sejujurnya yang kasihan adalah kepala sekolahnya yang kini diancam akan dinonaktifkan dinas pendidikan setempat. Kepala SMA N 1 Tanjung Jabung Barat Kadiman S.T. mengaku bahkan tahu siswanya dugem massal justru dari polisi. “Tidak ada izinnya dari saya, dari pihak sekolah juga tidak ada yang mengetahui,” terangnya pada Jamberita. “Saya malah tahu jam 11.30 malam saat pihak kepolisian menelepon saya, minta pendampingan guru karena ada pelajar yang dibawa ke Polres Tanjung Jabung Barat.”

Atas ide bodoh ini, hukuman untuk para siswa terhitung gampang: dikasih kursus kepribadian khas bulan Puasa. “Pelajar yang ikut acara itu rencana uji swab antigen, mereka-mereka itu juga akan kita bina mentalnya dengan mengikuti pesantren kilat di awal bulan Ramadan ini,” kata Kapolres Guntur, dikutip CNN Indonesia. Ya, itu masih mending daripada dicerca orang se-Twitter.