Liputan 4 Papua barat Teminabuan.8/1/2023.
“Warga masyarakat kampung wersar baik kampung Tapiri Ngamuk membawa alat perang berupa tumbak parang dan sejenis alat perang lainnya hal itu terjadi karena melihat sekelompok orang dengan gaya gerak geriknya yang menakutkan, dasarnya warga masyarakat tidak tau ada sekelompok orang dan apa juga tujuannya, di halaman Bulog wilayah pemerintahan kampung wersar distrik teminabuan ada sekelompok orang mengunakan motor roda dua berkumpul sekitar 8 malam kelompok tersebut merupakan pegawai lapas kabupaten Sorong Selatan oleh sebab itu hadirnya perwakilan masyarakat,Bapak Ronggo Seranik yang menjabat kepala kampung Tapiri turut hadir TNI Polri Guna menyelesaikan persoalan miskomonikasi tersebut.
“Kejadian sekitar pukul.11 :30 wit malam merukan informasi yang disampaikan pengendara kendaraan roda dua yang juga adalah tukan ojek baik pengguna motor lainya di saat keluar masuknya kendaraan Yang melintasi jalan tersebut merupakan anggota masyarakat kampung wersar danTapiri mereka sontak takut dan geram, seketika mendengar suara memanggil itu,pengendara motorpun berhenti tak lama kemudian dua orang yang merupakan anggota kelompok malam saat itu salah orang melangkah maju arahnya ke warga masyarakat namun salah satu temannya menahan yang bersangkutan pengendara panik langsung pergi,timbullah kecurigaan,apa kah ini merupakan kelompok keluarga korban lakalantas.
” Warga masyarakat kampung wersar Tapiri mencurigai kelompok malam itu adalah keluarga korban lakalantas tanggal.8/1/2023 pukul.12.23 with malam di jalan poros perempatan wernas menuju pasar kajase sikitar bengkel Agung, kecelakan tak terduga,menelan satu korban meninggal dunia yang berasal dari suku Batak jenasa korban telah di antar kekampung halaman mengunakan pesawat korban berikutnya merupakan warga kampung wersar patah kaki baik patah rahangnya pasien korban lakalantas, asal kampung wersar dirujuk ke rumah sakit Selebisolo kota Sorong guna pengobatan insentif,salah seorang boncengan atas nama Carli kaliele juga mendapatkan luka di kepala tangan dan kaki.
“Warga masyarakat kampung wersar baik kampung Tapiri bereaksi kompak membawa alat perang tumbak parang dan sejenis alat tajam lainya, di malam hari satu langkah menuju TKP Bulog,pasar kejase dan sekitarnya menurut warga masyarakat ingin mempertanyakan apa tujuan sekelompok orang itu jika itu benar kelompok keluarga korban mengapa melakukan rusuh mengingat kejadiaan tersebut bukan hal kesengajaan lagian masalah kejadian laka lantas tersebut sudah ditangani pihak lantas polres Sorong selatan warga kedua kampung wersar dan Tapiri menanti pangilan oleh pihak yang berwenang guna menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga kehidupan kekeluargaan suku Batak dan suku tehit Mlaqia damai rukun selalu.
“Warga masyarakat kampung wersar Tapiri yang berjumlah kurang lebih 100 orang yang terdiri dari orang tua baik anak anak mudah sempat di hadang pihak kepolisian dan dimintai keterangan saksi di dampingi kepala kampung memberikan keterangan kepada pihak kepolisian resort Polresta Sorong Selatan polisi menghimbau warga masyarakat menahan diri ,namun saja massa terus maju dapat membangunkan pak Edi yang juga adalah suku orang Batak yang lama hidupnya bersama warga masyarakat kampung wersar baik warga masyarakat kampung Tapiri sekian tahun lamanya. pak Edi bersama keluarganya terbangun mereka terkejut dengan kerumunan masa di halaman rumahnya. Edipun sama sekali tidak mengetahui hal tersebut, baik kematian korban juga mereka tidak tahu .
Liputan 4 Papua barat teminabuan.
“Dengan cermat pak Edi di saat berdiskusi bersama perwakilan masyarakat kampung wersar dan kampung Tapiri ,Edi menanyakan jam berapa sekelompok orang berkumpul dan melakukan aksinya, warga masyarakat menyampaikan kejadian tersebut di gundang Bulog sekitar jam 8 malam ,Edi menuturkan menurut sepengetahuannya kelompok tersebut merupakan pegawai lapas hendak mencari tahanan yang kabur tahanan tersebut merupakan warga masyarakat kampung Tapiri,warga pun belum percaya namun kesadaran warga untuk menarik diri pulang ke kampung halamannya
” Perwakilan warga masyarakat kedua kampung wersar dan Tapiri menyesali atas prilaku pihak lapas yang datang secara diam diam tampa pemberitahuan kepala kampung kemungkinan juga pihak lapas tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian alasannya kenapa pihak kepolisian dapat memintah keterangan warga dan pihak kepolisian piket malam itu tidak dapat menjelaskan bahwa kelompok tersebut merupakan pihak anggota lapas hendak mencari tahanan kabur ulah pegawai lapas hampir saja terjadi konflik antara kedua Suku kejadian tersebut merupakan miskomonikasih saja.
Laporan tercatat malam kejadian teminabuan .9/1/2022 .
Berita dengan judul: Pegawai lapas mencari tahanan kabur titik Akhir Bulog di malam Hari warga masyarakat dua kampung wersar Tapiri Ngamuk. pertama kali tampil pada LIPUTAN4.COM. Reporter: Editor Liputan4