Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. – PT Pandji [KSO WIKA – Pandji] berhasil menyelesaikan Pembangunan Jembatan Sei Alalak.
Liputan 4.com, Banjarmasin – Dua hari lagi kontrak pekerjaan Jembatan Sungai Alalak berakhir. Sejak dikerjakan tahun 2019 lalu, jembatan yang menghabiskan anggaran sebesar Rp278 miliar ini resmi tuntas 15 September nanti.
Saat ini, pekerjaan hanya tinggal pengecatan dan pembersihan sisa material. “Ada bagian di akses jembatan saja yang harus di aspal. Tapi itu bukan fisik. Kalau fisik sudah selesai dikerjakan,” ucap owner PT Pandji Bangun Persada, Pandji Setiawan Harmadji yang menjadi kontraktor proyek ini.
Meski sudah selesai dikerjakan dan diserahterimakan, pihaknya masih bertanggungjawab selama dua tahun terhadap jembatan ini. Selama dua tahun, itu Pandji Bangun Persada akan melakukan pemeliharaan.
Mengerjakan Jembatan Sungai Alalak dengan model cable stayed yang tersambung dengan tiang utama melengkung, diakui Iwan membutuhkan ketelitian dan kesabaran. “Mengerjakan pondasi inti yakni mendirikan dua pilar utama yang paling susah. Apalagi sempat terkendala pandemi yang membuat pekerjaan terhambat,” ucapnya.
Meski diyakini tuntas sesuai kontrak kerja, namun kepastian kapan jembatan ini bisa dilalui untuk masyarakat, belum terjawab. Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, Sauqi Kamal mengatakan, pihaknya hanya melaporkan ke Kementerian PUPR bahwa jembatan sudah selesai.
Iwan Pandji, memastikan bahwa pekerjaan jembatan sudah dilakukan sesuai kontrak kerja, yang berakhir pada 15 September nanti.
Dalam 2 hari kedepan, dilakukan proses pembersihan di areal jembatan. Termasuk juga memasang kelengkapan lampu jembatan serta pengecatan median dan trotoar jembatan.
“Sebenarnya kami sudah selesai, tinggal memyemprot, membersihkan, dan menyapu,” beber Iwan.
Kewajiban pihaknya, jelas Iwan, selaku kontraktor adalah perawatan jembatan Sei Alalak selama 2 tahun, meski secara umur konstruksi mencapai 100 tahun.
“Kami berkewajiban melakukan perawatan selama 2 tahun,” imbuhnya.
Dijelaskan Iwan, keunikan jembatan Alalak adalah terletak pada bentuk bentang utama jembatan yang melengkuh di tengah, dan bentuk tiang utama yang tidak sama untuk mengatur tarikan kabel jembatan di sisi kiri dan kanan.
“Jembatan seperti hanya ada 3 di dunia, yaitu di India, Filipina dan kalsel sendiri,” dan ini jadi Ikon baru kota Banjarmasin, beber Iwan.
Terkait kapan warga Kalsel dan sekitarnya dapat melewati jembatan Sei Alalak, hal itu menurut Iwan tergantung kapan waktu peresmian. “Setelah peresmian baru jembatan ini akan dibuka untuk umum,” pungkasnya. (Nd/L4).
Berita dengan Judul: Panji Setiawan Harmadji : Jembatan Sei Alalak Jadi Ikon Baru Kota Banjarmasin pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Tornado