Liputan 4.com – Banjarmasin.
EVENT tahunan di Kota Banjarmasin, khususnya di bulan puasa seperti Pasar Wadai Ramadhan hampir dipastikan tak dihelat tahun ini.
PERTIMBANGANtak menggelar kegiatan Pasar Wadai Ramadhan di tahun 1442 Hijriah ini lantaran tanah air masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Terlebih lagi, penyebaran kasus corona di ibukota Kalsel kian hari terus meningkat. Bahkan bisa tembus sampai 70 kasus penambahan dalam seharinya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dispubpar) Kota Banjarmasin, Ikhsan Al Haq, mengakui banyak para pedagang yang menginginkan Pasar Wadai Ramadhan digelar seperti biasanya.
Namun, menurut Ikhsan, kegiatan pasar wadai berpotensi menimbulkan kerumunan. Hal ini memicu adanya kluster baru penyebaran virus corona di Banjarmasin.
“Saya tidak bisa memutuskan. Mereka harus meminta izin langsung kepada Tim Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin jika ingin berjualan secara offline,” ungkapnya, Rabu (10/3/2021) tadi.
Maka dari itu, Ikhsan bilang pihaknya telah menyiapkan opsi lain untuk tetap menghidupkan geliat perekonomian warga Kota Banjarmasin.
Para pelaku UMKM tetap boleh berjualan, namun secara daring (dalam jaringan). Hal ini merupakan kali kedua. Skema ini juga pernah dilakukan Pemkot Banjarmasin saat bulan puasa 2020 kemarin.
“Saat ini kita terus mengajak pelaku UMKM untuk ikut meramaikan pasar wadai ramadhan secara online ini. Kemudian nanti diseleksi,” jelasnya.
Ikhsan tak menampik bahwa omzet yang didapat pada Pasar Wadai Ramadhan secara daring meningkat drastis sampai tiga kali lipat. Jika pada tahun 2019 lalu pendapatannya mencapai Rp 900 juta. Sementara di tahun 2020 omzetnya mencapai Rp 2,7 miliar.(Liputan 4.com).