Muaradua, Liputan4.com – Kapolres OKU Selatan, AKBP Indra Arya Yudha.,SH.,SIK.,MH, Menjelaskan, “menindak lanjuti laporan Orang Tua Korban yang berinisial S pada tanggal 28 Desember 2021. Aparat segera melakukan penyelidikan, kemudian menetapkan seorang Pimpinan Pondok Pesantren di Kabupaten Ogan
Komering Ulu (OKU) Selatan berinisial MS (50) warga Kecamatan Buay Pemaca, menjadi tersangka kasus pencabulan terhadap salah satu santri di bawah umur”.
“Saat ini kami sudah menetapkan tersangka setelah melengkapi alat bukti,” ungkap Kapolres saat konferensi pers di halaman mapolres OKU Selatan, Kamis (30/12/2021).
Sejauh ini di tetapkan, korban hanya satu orang aksi pencabulan itu dilakukan tersangka sekitar bulan April 2021 sekitar pukul 10:00 WIB,
Kejadian bermula saat korban sedang duduk memainkan handphone di dalam asrama putri, tiba-tiba tersangka MS masuk ke asrama korban dan langsung memeluk korban,korban berusaha melepaskan diri dari pelukan tersangka. Namun tersangka terlalu kuat dan terus berusaha menyalurkan hasratnya .pada saat itu santri sedang libur.Akan tetapi ada beberapa santriwati yang tidak pulang di karenakan jarak jauh termasuk juga korban. Tuturnya
Pada bulan Juni, korban menghubungi pelaku untuk memberitahu jika ia sudah tidak menstruasi lagi.Terang Kapolres.
Pelaku menyangkal dengan alasan jika korban tidak menstruasi lagi karena mengidap penyakit.
Pada 21 Desember 2021 sekira pukul 12:30 WIB korban melahirkan di dalam kamar mandi pondok pesantren tersebut.
Kapolres juga mengatakan, polisi telah menyita sejumlah barang bukti berupa satu lembar sarung berwarna coklat bergaris dan satu unit ponsel merek Oppo A54.
Saat ini tersangka telah diamankan di Polres OKU Selatan dan di ancam Pasal 285 KUH Pidana tentang pemerkosaan.Terang Kapolres.
Oknum Pimpinan Sekaligus Pemilik Ponpes di OKU Selatan Cabuli Santri Hingga Melahirkan
Muaradua, Liputan4.com Kapolres OKU Selatan, AKBP Indra Arya Yudha.,SH.,SIK.,MH, Menjelaskan, menindak lanjuti laporan Orang Tua Korban yang berinisial S pada tanggal 28 Desember 2021. Aparat segera melakukan penyelidikan, kemudian menetapkan seorang Pimpinan Pondok Pesantren di Kabupaten Ogan
Komering Ulu (OKU) Selatan berinisial MS (50) warga Kecamatan Buay Pemaca, menjadi tersangka kasus pencabulan terhadap salah satu santri di bawah umur.
“Saat ini kami sudah menetapkan tersangka setelah melengkapi alat bukti,” ungkap Kapolres saat konferensi pers di halaman mapolres OKU Selatan, Kamis (30/12/2021).
Sejauh ini di tetapkan, korban hanya satu orang aksi pencabulan itu dilakukan tersangka sekitar bulan April 2021 sekitar pukul 10:00 WIB,
Kejadian bermula saat korban sedang duduk memainkan handphone di dalam asrama putri, tiba-tiba tersangka MS masuk ke asrama korban dan langsung memeluk korban,korban berusaha melepaskan diri dari pelukan tersangka. Namun tersangka terlalu kuat dan terus berusaha menyalurkan hasratnya .pada saat itu santri sedang libur.Akan tetapi ada beberapa santriwati yang tidak pulang di karenakan jarak jauh termasuk juga korban. Tuturnya
Pada bulan Juni, korban menghubungi pelaku untuk memberitahu jika ia sudah tidak menstruasi lagi.Terang Kapolres.
Pelaku menyangkal dengan alasan jika korban tidak menstruasi lagi karena mengidap penyakit.
pada 21 Desember 2021 sekira pukul 12:30 WIB korban melahirkan di dalam kamar mandi pondok pesantren tersebut.Kapolres juga mengatakan, polisi telah menyita sejumlah barang bukti berupa satu lembar sarung berwarna coklat bergaris dan satu unit ponsel merek Oppo A54.
Saat ini tersangka telah diamankan di Polres OKU Selatan dan di ancam Pasal 285 KUH Pidana tentang pemerkosaan.Terang Kapolres.
Berita dengan Judul: Oknum Pimpinan Sekaligus Pemilik Ponpes di OKU Selatan Cabuli Santri Hingga Melahirkan pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Mita Kusmita
