TIMIKA, Liputan4.com | Di era kemajuan teknologi tentunya sangat mudah untuk mendapatkan akses transportasi melalui berbagai aplikasi. Namun hal itu tidak begitu berdampak pada keberadaan ojek konvensional atau ojek off line di Kabupaten Mimika.
Hingga saat ini para tukang ojek konvensional di Kabupaten Mimika masih eksis bahkan masih bisa meraup penghasilannya yang lumayan besar dari hasil mengojek. Profesi ini kerap diambil oleh sebagian orang di Mimika karena dinilai paling cepat mendapatkan uang.
Dengan mengingat Mimika sebagai salah satu Kabupaten dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang sangat besar, sehingga laju perputaran uang sangat terasa oleh semua kalangan termasuk para tukang ojek.
Ketua Pangkalan Diana Ojek Stasion (DOS) Steven Teurupun, Jumat (08/04/2022) mengatakan bahwa hingga saat ini ojek masih menjadi suatu pekerjaan alternatif bagi masyarakat untuk cepat mendapatkan uang.
” Secara spesifikasi saya tidak paham karena saya bukan ahli ekonomi. Tetapi perputaran uang di Kabupaten Mimika ini sangat baik. Apalagi dengan adanya perusahan Freeport. Bayangkan saja di tempat lain dalam sehari belum tentu kita bisa mendapatkan penghasilan RP 300 – Rp 400,”ucapnya.
“Kita tahu bahwa di Mimika ini perputaran uang begitu cepat, sehingga dengan menjadi tukang ojek, kita bisa memperoleh pendapatan yang lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup,” tambahnya.
Ia menuturkan, bahkan dalam sehari tukang ojek di Kabupaten Mimika khususnya ojek konvensional sebelum pandemu Covid -19 bisa mendapatkan penghasilan 400 -500 ribu. Memang beberapa tahun terakhir mengalami penurunan akibat pandemi Covid 19 namun penurunannya juga tidak bgitu signifikan. Hanya turun pada kisaran 15-20 persen dari penghasilan sebelumnya.
Ia menuturkan, adapun beberapa hal yang memicu penurunan penghasil dari para tukang ojek dikarenakan hampir 40 sampai 50 persen masyarakat Mimika beberapa tahun belakangan ini sudah memiliki kendaraan pribadi. Selain itu faktor cuaca juga namun itu juga tidak begitu berdampak.
“Sampai saat ini kami ojek konvensional masih solid dan kami masih fait dan masih survive, bersyukurnya juga penghasilan masih lumayan. Ojek ini menjadi salah satu jalan transportasi aleternatif dan sangat cepat mendapat uang asal kita rajin saja,”tegasnya.
Kata dia, selain ojek konvensional saat ini masih ada juga ojek online di Timika namun untuk ojek online lebih ferfokus pada Go Food atau jasa penghantaran makanan.
Ia menyebutkan, kehadiran ojek Online juga tidak terlalu berdampak pada eksistensi ojek konvensional.
Ia menuturkan, organisasi angkutan darat (organda) sampai tidak mengakomodir mereka namun dirinya menegaskan agar tidak membeda-bedakan antara ojek online dan ojek konvensional.
Kewajiban mereka juga membayar retribusi parkir berlanggaran dan membayar pajak kendaraan tentunya sama. Tukang ojek juga tentunya memberikan sumbangi terhadap Pandapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Mimika.
“Kami tidak punya harapan, alasannya karena kami tidak tergabung dalam satu wadah yang terkoordinasi dengan baik. Yang pasti kami hanya berharap kedepannya pemerintah bisa cari solusi agar ojek konvensional tetap eksis meskipun sudah ada ojek online.
Lanjut Steven di Timika saat ini tukang ojek cukup banyak bahkan mencapai 7000 orang yang tersebar di 150 pangkalan.
“Pekerjaan ini adalah pekerjaa. Alternatif dengan transportasi alternatif yang ketika kita tiba dijalan kita bisa dapat uang dan tidak harus tunggu sampai akhir bulan. Ini juga dapat menekan angka pengganguran dan kemiskinan di Kabupaten Mimika,” tegasnya.
Mantan ketua ojek kamtibmas tersebut menyebutkan, bahwa kenaikan BBM saat ini memang sangat berdampak untuk omset mereka, apalagi tidak adanya regulasi untuk pengaturan tarif ojek.
Salah seorang pengojek lainnya, Evans menyebutkan di Mimika ini paling berpotensi untuk mendapatkan uang dengan cepat, dengan menjadi tukang ojek saja dalam sehari bisa mendapatkan penghasilan 400 – 500 ribu, ini jumlah yang cukup besar.
“Kabupaten Mimika ini kaya, perputaran uangnya sangat cepat. Intinya disini kita rajin dan tekun saja. Karena mudah sekali untuk mendapatkan uang. Contoh kecil saya pribadi sudah 3 tahun ojek di Timika semenjak saya datang dari Kampung,” tandasnya.
Berita dengan Judul: Ojek Konvensional Masih Menjanjikan di Timika pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Yosef Mayabubun