Lelaki berusia 50 di Italia utara tertangkap basah menggunakan lengan palsu saat hendak disuntik vaksin. Dia tak sudi menerima vaksinasi, tapi sayangnya membutuhkan bukti telah divaksin.
Seperti di negara-negara lainnya, penduduk Italia wajib memiliki “Kartu Hijau” sebagai syarat bepergian dan memasuki ruangan yang ramai pengunjung. Para pemegang kartu juga harus menyertakan hasil tes negatif atau bukti sudah sembuh.
Tenaga kesehatan yang bertugas memberikan vaksinasi di sebuah klinik di kota Biella, Piemonte merasakan kejanggalan ketika menyentuh lengan laki-laki tersebut. Warna dan teksturnya berbeda dari tangan manusia kebanyakan.
Kebohongan segera terbongkar setelah nakes meminta ia memperlihatkan seluruh tangannya. Lelaki itu langsung dilaporkan ke polisi.
“Meski terdengar konyol, kita harus menyadari perbuatannya sangat serius,” kecam presiden wilayah Piemonte Alberto Cirio dalam pernyataan yang dibuat bersama anggota dewan kesehatan Luigi Genesio Icardi. Mereka menyebut tindakan ini “tidak dapat diterima, mengingat semua yang telah dikorbankan rakyat selama pandemi.”
Otoritas Kesehatan Lokal Biella mengungkapkan, “peristiwa semacam ini semakin sering terjadi karena orang-orang yang datang untuk mendapatkan dosis pertama termasuk dalam tiga kategori: mereka yang menunda karena alasan kesehatan dan memiliki rekam medis, orang yang sebelumnya ragu divaksin, dan kaum antivaksin yang butuh Kartu Hijau.”
Awal bulan ini, pemerintah Italia melarang rencana aksi menolak Kartu Hijau dari pusat kota. Demonstrasinya menuai kecaman umat Yahudi karena sejumlah pengunjuk rasa menyamakan diri mereka dengan korban Holocaust.