Nigeria bakal menjadi negara pertama di dunia yang menerbitkan larangan penjualan serta penggunaan sepeda motor yang di Indonesia akrab dijuluki ‘motor cowok’. Alasannya, sepeda motor macam itu mulai sering dipakai organisasi teror untuk melakukan serangan, dengan berpura-pura menjadi tukang ojek.
Sepeda motor yang secara umum oleh penduduk Nigeria disebut sebagai ‘Okadas’ hampir pasti motor cowok, sebab jenis motor bebek tidak terlalu populer di sana. Alhasil, motor dengan tipe serupa RX King, GL Pro, atau Pulsar akan lebih sering kalian temukan dipakai tukang ojek di kota-kota besar negara penggemar berat Indomie itu.
Pemerintah Ibu Kota Lagos sudah lebih dulu melarang pemakaian okadas untuk jasa ojek mulai awal Juni 2022. Kala itu alasannya adalah pengurangan polusi, mengingat di Lagos saja ada puluhan ribu tukang ojek motor. Namun sejak terjadi insiden terorisme pada 19 Juli 2022, rencana pelarangan okada hendak diperluas menjadi skala nasional.
Pada tanggal tersebut 17 warga sipil kawasan Negara Bagian Katsina, sebelah utara Nigeria, tewas diserang jihadis yang menyerang desa mereka naik motor. Para teroris berpura-pura menjadi tukang ojek, sebelum kemudian menyerbu pos polisi dan rumah warga menggunakan senjata api. Kawasan utara Nigeria merupakan sarang Boko Haram, organisasi teror yang terafiliasi dengan ISIS.
Serangan teror yang dilancarkan jihadis sambil naik motor sudah terlalu sering terjadi. Dua hari setelah insiden di Katsina, Menteri Hukum Nigeria Abubakar Malami, mengumumkan adanya rencana melarang penjualan sepeda motor untuk sementara. Hal itu ditujukan untuk meredam aktivitas organisasi teroris. “Kami mempertimbangkan juga pelarangan okadas secara nasional,” ujar Malami dalam konferensi pers 21 Juli 2022.
Rencana pemerintah ini segera memicu pro-kontra. Ada warga yang mendukung, karena keberadaan okadas merupakan salah satu penyebab utama kemacetan kota besar macam Lagos. Selain itu, sering terjadi kecelakaan dipicu pengendara okadas yang ugal-ugalan. Di sisi lain, besar juga dukungan agar okadas tetap diizinkan, sebab profesi tukang ojek merupakan salah satu pembuka lapangan kerja bagi anak muda. Nigeria memiliki angka pengangguran cukup tinggi bagi anak muda di bawah 30 tahun.
Di Nigeria, merek-merek motor yang populer menjadi okadas lazimnya buatan Tiongkok, India, baru kemudian Jepang. Qlink Cruiser, Jincheng JC, Bajaj Pulsar, atau Honda CG untuk menyebut beberapa contohnya, terancam turun drastis penjualannya bila larangan pemerintah terwujud.
Meski begitu, pelarangan motor yang populer jadi ojek sudah berulang kali diwacanakan pemerintah Nigeria, dan hasilnya gagal terus. Pemkot Lagos saja sudah tiga kali melarang okadas sepanjang kurun lima tahun terakhir. Dalam hitungan hari setelah kebijakan diumumkan, okadas kembali mewarnai jalanan Nigeria. Serikat pengemudi okadas pun cukup besar, sehingga mereka rutin menggelar unjuk rasa untuk menolak larangan pemerintah.