Stephanie Zen tengah menyaksikan babak penyisihan grup cabang olahraga badminton di SEA Games 2015 di Singapore Indoor Stadium. Ini jenis pertandingan yang tak akan ia lewatkan. Ia maniak badminton dari kanak-kanak. Sejak menetap di Singapura, perempuan WNI ini juga tak pernah absen menonton langsung gelaran Singapore Open.
Tapi pertandingan penyisihan grup kali itu agak berbeda. Perhatian Stephanie tersita pada pasangan ganda putra baru dari Indonesia yang energik. Di matanya, mereka seolah bintang baru di antara dominasi ganda putra Hendra/Ahsan dan Angga/Rian.
Pasangan baru itu adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamujo. Kelak mereka menjadi pemegang rekor ganda putra yang paling banyak memenangi kejuaraan dalam BWF World Tour dalam setahun. Rekor pertama mereka buat tahun 2017 dengan 7 gelar. Tahun selanjutnya mereka mematahkan rekor sendiri dengan menggondol 8 gelar. Pada 2019, pasangan ganda putra peringkat satu dunia ini lagi-lagi menjaring 8 gelar. Rekor itu belum terpatahkan sampai sekarang.
Stephanie seolah disergap cinta pada pandangan pertama. Sebulan setelah SEA Games, ia menyaksikan lagi Marcus/Kevin berlaga di Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2015. Terpengaruh keseruan pertandingan, Stephanie yang emang rajin mencatatkan impresinya menonton badminton di Twitter ngetwit begini.
Sejak dua twit bersejarah itu, Stephanie merasa sudah menemukan istilah tepat untuk menamai ganda putra kesayangannya: Minions. Ia memakainya berulang-ulang di twit-twit selanjutnya. Lama-kelamaan pengikutnya di Twitter ngeh. Setahun kemudian terbukti yang ngeh bukan cuma para teman, tapi juga akun-akun badminton besar. Istilah itu diulang-ulang, diamplifikasi media, dan nama Stephanie didaulat sebagai penemunya.
“Julukan itu terucap begitu saja. Karena melihat mereka main di lapangan, seolah memantul ke sana-kemari, seperti Minions di film Despicable Me yang sering heboh loncat-loncat,” ujar perempuan usia 30-an yang bekerja sebagai business development di Singapura ini, ketika diwawancarai CNN Indonesia pada 2017. “Selain itu, bila dibandingkan dengan pemain ganda putra lainnya, ukuran Kevin/Marcus juga terbilang mini,” tambahnya.
Sebagai pengamat serius dunia meme dan trivia, VICE tak akan melewatkan kesempatan ini. Jelas, tak banyak istilah populer bisa dirunut sampai ke penemunya. Ini sejarah lho. Dalam badminton Indonesia sendiri, hampir semua pemain bintang punya julukan khas mereka, tanpa jelas siapa penciptanya, seperti “The Daddies” untuk Hendra/Ahsan dan “King of Smash” buat Liem Swie King.
Maka, sehari sebelum pertandingan perdana Marcus/Kevin di Olimpiade Tokyo 2020 (mereka jadi pemain badminton pertama yang lolos ke Olimpiade Tokyo), VICE memutuskan ngobrol dengan Stephanie Zen buat mendengarkan ceritanya tentang popularitas julukan buatannya.
VICE: Halo, Stephanie. Masih inget enggak siapa sih yang pertama meramaikan julukan “Minions”? Kalau tidak salah, meledak mulai 2016
Stephanie Zen: Dulu yang pertama RT kalau enggak salah Djarum Badminton [tahun 2017]. Terus julukan Minions sampai dipakai BWF, disebut-sebut sama Oma Gill yang komentator BWF. Kemarin juga dipakai TIME waktu nulis Kevin dalam profil peserta Olimpiade Tokyo.
Rasanya gimana?
Enggak nyangka aja sih, soalnya pertama ngejulukin juga cuma spontan. Jadi enggak mikir bakal sampai seheboh ini.
Akun Djarum Badminton sampe notice apa karena kenal adminnya?
Kayaknya karena saling follow. Terus rame karena emang Minions mulai menanjak juga pas itu. (Marcus/Kevin memborong 7 gelar BWF World Tour tahun itu-red).
Aku nonton wawancara Minions sama Augie [menit 6.28]. Pas ditanya siapa yang bikin julukan Minions, kayaknya Kevin bilang ke Marcus, “Yang temennya Ci Eri.” Jadi kamu kenal sama Kevin/Markus?
Oooh, kita emang ada mutual friend, tapi bukan Eri namanya, hahaha. Soalnya aku sama Minions juga memang enggak yang kenal dekat gitu. Cuma sekadar tahu satu sama lain.
Dalam wawancara itu, Kevin tahu bahwa Stephanie adalah pengarang buku. Ia memang novelis produktif, penulis cerita remaja dan young adult yang sejak 2006 telah membuat 20 novel. Dua di antaranya berjudul Badminton Freak dan Badminton Addict.
Apa sih kejadian aneh atau lucu yang pernah kamu alami setelah terkenal sebagai penemu julukan Minions?
Tiba-tiba aku dikasih tahu follower kalau masuk TV. Itu aku enggak tahu apa-apa, habis meeting di kantor, eh buka tab mention kok rame banget. Jadi kaget.
Momen itu terjadi ketika Marcus/Kevin keluar sebagai pemenang final BWF Super Series di Dubai, Desember 2017. Di salah satu twitnya, Stephanie bercerita pernah tiba-tiba ditodong satu anak muda, jemaat baru di gerejanya, gara-gara legenda julukan ini. “Ci, lo beneran yang kasih nama Minions?” Oleh sebab yang sama, di lain waktu ia pernah di-WhatsApp mantan ibu kos yang tidak ada angin tidak hujan tahu-tahu bertanya, “Step, mau cerita nih, kan teman aku ada tuh pengikut setia Minions. Jadi dia ada bilang nama kamu. Kamu yang kasih-kasih julukan Minions, iya gitu? Tenar dong Stephanie gue bilang.”)
Ketika viral, ternyata kan enggak banyak orang ngerti apa julukan “Minions”. Ada enggak tebakan-tebakan absurd soal artinya dari netizen lain?
Kalau tebak-tebakan yang masuk akal: karena mereka suka pakai jersey kuning. Tebak-tebakan paling enggak masuk akal… sebenernya bukan tebakan sih, tapi komen gitu, ada yang bilang, ‘Jangan Minions ah julukannya, Minions kan artinya budak. I was like ??? Kalau enggak salah waktu itu Yonex sampai keluarin jersey mereka warna kuning-biru, makin Minions jadinya. Hahaha.
Ada enggak yang lebih kamu idolakan antara Kevin dan Marcus?
Wah ini bakal memancing keributan enggak ya, hahaha. Marcus sih. Soalnya kadang netizen tuh suka lebay, bilang, “Jangan, Ci, udah punya istri, Ci.” Lah, aku cuma ngefans.
Suka Marcus karena dia lebih mature di lapangan, enggak gampang kebawa emosi. Kalau Kevin lebih punya skill. Tapi kalau Marcus tuh rajin banget latihan tambahan gitu. Gigih lah orangnya. Salut banget sih.
Kalau ada kesempatan ngobrol sama mereka, mau ngobrolin apa?
Pengin tahu gimana cara mereka mengatasi kebosanan selama pandemi ini. Terus gimana caranya menjaga kondisi, kan latihan terus tapi belum jelas turnamennya kapan. Sama pengin tahu juga gimana caranya mereka move on abis drama All England kemarin, hahaha.
Terima kasih sudah mau ngobrol dengan kami, Steph. Omong-omong, naskah wawancara ini ditulis sambil menonton laga Kevin/Marcus versus pasangan Inggris Lane/Vendy di Olimpiade Tokyo 2020, yang dimenangkan duo unggulan Indonesia itu dua set langsung. Dan bisa ditebak, pembawa acara memperkenalkan Marcus/Kevin sebagai “The Minions”, hehehe.