Liputan4 com. Kalianda, Lampung Selatan.
Dampak pandemi COVID-19, efeknya sangat dirasakan oleh masyarakat hampir di seluruh Indonesia bahkan semua Negara. Bahkan sebagian besar warga mengalami kesulitan ekonomi, terutama para pedagang baik pedagang kecil.
Hal itu, juga dirasakan oleh para pedagang mainan anak-anak, Dakir (36) Warga Desa Marga Catur Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan.
Menurut dirinya, sangat merasakan betul efek dari wabah corona ini yang keseharian berjualan mainan. Ataupun yang populernya CIRIPIT, yang harus mencari sumber keraman baik di tempat sekolahan, tempat orang hajatan mau pun di hiburan rakyat sekarang kesulitan untuk mencari tempat keramaian di saat pandemi ini dan lagi di pemberlakukan PPKM.
” Susah mas sekarang mencari tempat keramaian, saya mulai dagang dari pagi hari, sebelum ada corona kalau pagi saya di sekolahan sekarang ga ada anak – anak yang sekolah jadinya ya jarang saya jualan” Tuturnya saat mau berangkat jualan keliling, Minggu, (29/08/2021)
Pria yang mulai mengeluti sebagai pedagang mainan keliling sejak 2017 juga menjelaskan, setiap hari dirinya mendapat keuntungan sekitar Rp 200.000 sampai Rp 300.000 per hari.
“Itu sebelum ada Corona, Namun dengan kondisi PPKM ini, pendapatan saya menurun drastis. Sekarang paling bisa untung hanya Rp 25.000-50.000 per hari,” jelasnya.
Hal senada yang dirasakan Budi (41) yang berprofesi sebagai pedagang POP ICE . “Biasa penghasilannya mencapai Rp100.000 per hari. Kini hanya mendapat Rp 30.000-50.000 per hari”. Katanya.
( Sriwi)
Berita dengan Judul: Nasip Abang Ciripit di Tengah PPKM, Penghasilan Turun Bebas pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Sri Widodo
