Modus penipuan baru yang terbongkar di India melibatkan pemerasan uang dengan cara menyebarkan video mesum palsu. Pelaku akan mengikuti Instagram korban, lalu melakukan panggilan video sampai teleponnya diangkat. Setelah itu, mereka menempelkan foto korban ke tubuh orang lain pakai teknologi deepfake. Korban diancam membayar uang tutup mulut kalau tidak mau videonya tersebar ke orang terdekat.
Polisi telah mempersempit penyelidikan pada geng yang beroperasi di negara bagian Uttar Pradesh, Haryana dan Rajasthan di India. Pihak berwajib menyatakan pemerasan semacam itu semakin sering terjadi, dan menandakan gelombang baru serangan phishing.
Penyelidikan awal menunjukkan lokasi pertigaan itu menciptakan “titik hitam” untuk jaringan seluler. Keberadaan sejumlah menara telekomunikasi di ketiga tempat mempersulit pelacakan lokasi tepatnya. Hasil perasan juga disalurkan melalui beberapa gateway dan dompet online, sehingga asal-usulnya semakin sulit dilacak.
Kasus phishing kerap terjadi di India. Dalam modus sebelumnya, penipu mengirim email atau tautan situs palsu untuk mencuri data kartu kredit. Lalu ada oknum yang mengklaim telah meretas kamera web korban saat mereka menonton film dewasa.
Tiga laki-laki yang ditangkap di negara bagian Haryana, utara India, diduga terkait dengan jaringan lebih besar yang menargetkan orang pakai video porno deepfake. Dengan teknologi ini, wajah seseorang bisa ditempelkan ke badan orang lain menggunakan machine-learning AI. Video akhirnya tampak realistis.
Karyawan pemasaran Rohan Bhasin menjadi korban kejahatan siber yang canggih pada 2 Juli. Saat itu, dia menerima permintaan mengikuti Instagram dari perempuan yang tak dikenal. Perempuan tersebut mengikuti beberapa temannya, sehingga dia mengira mereka saling kenal. Perempuan itu langsung minta nomor WA-nya lewat DM, tapi ditolak oleh Bashin.
Tak berhenti sampai di situ, orang tadi mulai menelepon Bashin melalui fitur panggilan video Instagram. “Awalnya saya mengabaikan telepon, tapi akhirnya saya angkat setelah tujuh atau delapan kali ditelepon,” katanya kepada The Indian Express. “Di sisi lain, perempuan telanjang sedang melakukan tindakan cabul. Saya baru sadar apa yang terjadi kira-kira 15 detik kemudian, dan langsung menutup telepon.”
Perempuan itu lalu mengancam akan membocorkan video mesum Bashin jika tidak mentransfer sejumlah uang. Bhasin tidak menggubris DM-nya dan menghapus dia dari daftar pengikut. Sekitar 15 menit kemudian, teman-teman dan keluarganya membanjiri kotak masuk Bhasin karena menerima video mesum dengan wajahnya.
“Para penipu mengambil foto saya dari panggilan video dan menempelkannya ke tubuh orang lain. Dalam video yang mereka sebar, saya tampak melakukan chat seks,” ungkapnya.
Dia langsung melapor ke polisi. Ketiga orang di Haryana dicurigai terlibat dalam kasus ini.
Pihak kepolisian mengatakan, ada ratusan laporan serupa yang datang setiap harinya. Namun, mereka belum bisa memperkuat laporan-laporan tersebut. Portal kejahatan siber nasional milik Kementerian Dalam Negeri India telah mencatat lebih dari 317.000 kasus kejahatan siber sepanjang Agustus 2019-Maret 2021.
Follow Shamani di Instagram dan Twitter.