Liputan 4.com – Tapin.
Sebanyak 12 orang dari 75 peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) nasional ke-33 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan dari Kabupaten Tapin terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dilakukan tes usap polymerase chain reaction (PCR) di Kabupaten Tanah Bumbu.

“Benar (terkonfirmasi positif COVID-19), peserta dari Tapin diisolasi ditempat khusus yang disediakan panitia di Tanah Bumbu,” ujar Humas Kementrian Agama (Kemenag) Tapin, Mursalin. Sabtu, melalui pesan singkatnya.


Dijelaskan bahwa sebelum pelepasan peserta pada Rabu Malam (31/3) di Pendopo Rantau Baru, seluruh kafilah MTQ dari Tapin sudah melakukan tes usap PCR dan hasilnya negatif COVID-19.

“Tes swab PCR dilakukan pada hari Selasa dan Rabu (30-31/3). Pelepasan dilaksanakan Rabu malam,” ujarnya

Mendengar kabar itu, dikatakannya bahwa Kemenag Tapin berencana untuk menarik 75 peserta MTQ dari Tanah Bumbu untuk dilakukan perawatan.

“Kita masih menunggu informasi dari pimpinan kafilah dari Tapin,” ujarnya.

Diterangkannya bahwa pelaksanaan MTQ ke-33 itu terpaksa dibatalkan karena beberapa peserta dari 13 kabupaten kota di Kalsel terkonfirmasi positif COVID-19.

“Pelaksanaannya seharusnya dilaksanakan hari ini di Kabupaten Tanah Bumbu,” ujarnya.

*Melalui siaran pers* Sabtu, Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA di Banjarmasin mengatakan ada beberapa pertimbangan, sehingga MTQ yang seharusnya dilaksanakan malam ini harus ditunda.

Pertimbangan tersebut selain karena adanya peserta yang hasil test PCR positif juga karena antusias masyarakat untuk menghadiri pembukaan MTQ cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan yang mengakibatkan terjadinya penyebaran COVID-19.

Ditambahkannya, Kalsel merupakan salah satu daerah prioritas untuk penanganan penyebaran COVID-19 secara nasional, sehingga pelaksanaan MTQ ini dikhawatirkan mengganggu pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro atau PPKM mikro.

“Pertimbangan yang paling utama adalah bahwa Kalsel termasuk dalam daerah prioritas pemberlakuan PPKM Mikro yang meliputi pembatasan kegiatan masyarakat termasuk kegiatan sosial dan budaya,” katanya.

Selain itu, tambah Safrizal dalam keterangan pers yang dihadiri Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar, selaku penyelenggara pelaksanaan MTQ, penundaan juga dilakukan karena mempertimbangkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi.

“Sehingga tanpa mengurangi semangat syiar agama Islam, setelah kami berdiskusi dengan Forkopimda dan penyelenggara, maka MTQ yang seharusnya dibuka malam ini dan diselenggarakan pada 3-8 Maret, dengan berat hati, kami nyatakan ditunda,” katanya.

Masih dari Safrizal, MTQ akan dilaksanakan secara virtual sambil menunggu pihak Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) menyusun teknis pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan lomba.

Apabila MTQ ke-33 nantinya diselenggarakan secara virtual, Dia berharap makna pelaksanaan acara festival keagamaan itu tidak berkurang.

Sedangkan bagi kafilah yang terlanjur sudah di Kabupaten Tanah Bumbu yang hasil PCR nya negatif, secara bertahap segera dipulangkan dan yang positif akan dirawat dan dikarantina di beberapa tempat isolasi di Kabupaten Tanah Bumbu.

“Bagi para kepala daerah yang belum memberangkatkan kafilahnya, tidak usah dulu diberangkatkan,” katanya.

Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar mengatakan dirinya sudah melihat sendiri antuasiasme masyarakat yang datang ke lokasi acara.

“Tadi malam sudah menyaksikan bahwa sangat susah untuk membendung kehadiran masyarakat, sementara kita tahu peserta banyak yang masih positif COVID-19 berdasarkan hasil PCR, sehingga Kami mendukung dan melaksanakan petunjuk bapak pj gubernur, karena ini kenyataan di lapangan,” ungkap Zairullah.

Sebelumnya, persiapan pelaksanaan MTQ ke 33 di Kabupaten Tanah Bumbu, yang dibuka Sabtu (3/4) sudah cukup matang. Panggung di lokasi kegiatan juga sudah berdiri dengan megah.(M.Arif).