Berita  

Misa Rekonsiliasi Mimika Wee, Wabup JR: Mulai Hari Ini Harus Bangkit

misa-rekonsiliasi-mimika-wee,-wabup-jr:-mulai-hari-ini-harus-bangkit

TIMIKA, Liputan4.com | Puncak rangkain acara misa Rekonsiliasi yang berlangsung di Kota Tua (Kokonao), Mimika Barat, dihadiri ribuan masyarakat dari 84 kampung, mulai dari Nakai hingga Potowaiburu berlangsung dengan penuh suka cita.

Misa Rekonsiliasi itu, diawali dengan Pemasangan api di dua tungku oleh masyarakat adat Mimika Wee yang kemudian diberkati oleh Pastor Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pastor Marthen Kuayo sekaligus memberkati Salib Yesus.


Setelah itu, ada satu perwakilan Kepala suku yang dipercayakan oleh masayarkat “Mimika Wee” untuk mengelar ritual Adat kepada dengan memanggil semua leluhur termasuk semua yang dibawa keluar dari Mimika, dan secara ritual bahwa upacara pembakaran dosa dan semua kesalahan masa lalu akan dimulai. Dan dengan nyanyian ratapan atau penyesalan dari masyarakat.

Adapun untuk dua tungku api tersebut dipisahkan, tungku api yang sebelah kiri digunakan untuk membakar daftar kesalahan dan kelalaian yang dibuat pada masa lalu yang ditulis dalam kertas.

Kemudian untuk tungku api sebelah kanan untuk membakar harapan – harapan dan niat keberkahan masyarakat kedepan usai rekonsiliasi.

Usai membakar penyesalan dan harapan, mereka selanjutnya masuk dalam upacara pelepasan, dimana semua kepala suku mengambil abu hasil pembakaran dosa dan kesalahan dan menempatkan di wadah yang sudah disediakan.

Secara adat para kepala suku dari perwakilan kampung membawa abu dari tungku sebelah kiri itu ke sungai (Kali Kapare) di iringan dengan pemukulan tifa dan tarian juga ritual adat, lalu membuang semua abu penyesalan agar terbawa hanyut oleh air sungai yang mengalir.

Sesudah itu semua kepala suku kembali ke tempat pembakaran dan mengambil abu hasil pembakaran kebaikan dan niat, ditempatkan di wadah yang sudah disediakan ditungku api sebelah kanan dengan membahasakan secara adat dan diserahkan kepada Pater Marthen
untuk diberkati bersama dengan air.

Air dan hasil pembakaran niat dari tungku sebelah kanan itu, kemudian dicampur dengan Garam yang sudah diberkati akan diusapkan kepada seluruh umat yang hadir.

Usai itu, acara selanjutnya masyarakat Mimika Wee berbondong – bondong untuk mengantar patung Salib Yesus untuk ditancapkan di tugu yang telah disiapkan.

Sebelumnya, Pastor Marthen Kuayo yang memimpin Misa Rekonsiliasi tersebut dengan didampingi 8 Pastor SCJ, mengungkapkan Rekonsiliasi adalah buah pikiran, program atau rancangan dari Almarhum Uskup Johannes Philipus Saklil pada tahun 2016 dimana beliau mencetus satu gerakan yaitu, Gerakan Tungku Api Kehidupan (Gertak)

“Bagi orang Papua tungku api adalah simbol kehidupan “ada asap, maka ada api, ada api maka ada kehidupan”. Maka dari itu Almarhum mengambil ” Gertak,” itu,” ungkap Pastor Marthen.

Pastor Marthen menjelaskan, Rekonsiliasi berarti pulih atau memulihkan kssalahan – kesalahan atau ada sesuatu yang terhalang, putus. Maka sekarang saatnya kita pulihkan sehingga menjadi baik kedepan. Rekonsiliasi ini mau memulihkan hubungan yang putus, hancur, rusak, antara kita Mimika wee dengan Tuhan Allah.

Pastor juga meminta,pada momen tersebut, juga digunakan untuk saling mengampuni sesama yang lain.

“Atas nama gereja katolik, saya mau memohon maaf jika para pastor, suster, biarawan, biarawati, bruder,dewan, dan semua pelayan umat yang pernah bertugas saya sampaikan mohon maaf jika pernah membuat hati masyarakat Mimika Wee terluka,” katanya.

Kemudain Ketua Panitia Dominikus Mitoro mengatakan saat ini Tuhan Yesus sudah bersihkan semua beban – bebanbeban kita orang Mimika Wee.

“Dengan rekonsiliasi ini kita berharap agar kedepan generasi muda memiliki masa depan yang lebih cerah. Anak anak harus sekolah, menjadi imam atau pastor dan lainnya,”ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Lemasko, Gerry Okoware mengatakan hari ini adalah hari bersejarah bagi masyarakat Mimika Wee

“Kita adalah umat yang dikasihi oleh Tuhan, kita diberkati, hari ini kita tambah diberkati lagi. Kita bersatu untuk maju sama – sama., Suku Mimika harus maju,” harapnya.

Selanjutnya, Ketua Paguyuban Anak Cucu Perintis (ACP), Piet Yenwarin dalam mengungkapkan dengan jasa para petua dahulu yang masuk ke Mimika untuk mengabdi, dan ingin memajukan Mimika.

“Hidupku untukmu Mimika Papua dan matiku untuk dia yang mengutus aku. Masyarakat Mimika harus menjadi tuan diatas negeri sendiri,” ungkapnya.

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob memberikan apresiasi kepada Almarhum Uskup John Philip Saklil dalam Gerakan Tungku Api Kehidupan (Gertak) dan ini adalah salah satunya hingga terjadi rekonsiliasi.

“Saya juga hadir sebagai anak “Mimika Wee”. Saya minta maaf atas nama pemerintah kabupaten atas kurangnya perhatian kepada anak – anak Mimika Wee. Kita akan buat dan mulai harus bangkit, perhatikan orang Mimika Wee, dan kita harus perhatikan daerah ini. Momen ini sebagai momen kebangkitan kita dan masyarakat harus memberikan dukungan,”ungkapnya.

Jhonn Rettob punmengingatkan kepada masyarakat seperti yang selalu digaungkan oleh Almarhum Uskup John Philip Saklil, “Jangan hidup karena jual tanah, tetapi hidup dari mengolah tanah”.

“ Jangan kita membiasakan hidup dengan menjual tanah, tetapi biasakan hidup dengan hasil dari pengelolaan tanah, ” pintah Wabup.

Tak hanya itu, Pria yang murah senyum itu pun meminta para tokoh adat, tokoh masyarakat, Mimika Wee, agar selalu mengingatkan anak cucunya untuk bersama-sama menjaga dan merawat adat serta budaya, sehingga kelestarian adat dan budaya kita diakui oleh UNESCO. Sebab, kata Jhon, Suku Mimika Wee mempunyai ciri khas dalam mengukir patung, sehingga hal itu harus dilestarikan dan dijaga, ” imbuhnya.

Selain itu, tak hanya menjaga adat dan budaya, kata Jhon, sangatlah penting dunia pendidikan, ”orang – orang tua harus menyekolahkan anak – anak mereka, sehingga anak – anak ini menjadi orang yang akan menciptakan generasi emas pada waktu – waktu yang akan datang,” pesan Wabup.

 

Berita dengan Judul: Misa Rekonsiliasi Mimika Wee, Wabup JR: Mulai Hari Ini Harus Bangkit pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Redaksi