TIMIKA | Seluruh kader Himpunam Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Mimika terkhusus HMI-Wati melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan menanggapi kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi di Mimika baru-baru ini oleh oknum bejat yang sangat tidak bermoral.
Pernyataan sikap HMI -Wati yang diterima redaksi Liputan4.com, melalui keterangan tertulis selasa (21/12/2021).
Para kader HMI Wati dalam hal ini menyangkang aksi para pelaku yang dinilai tidak bermoral yang juga mereka mengutuk keras aksi tersebut dan untuk menjadi refleksi bersama.
“Masyarakat diharapkan ikut berperan untuk menjaga putri -putri mereka, sehingga hal serupa bisa terhindar oleh oknum oknum yang gemar melecehkan kaum perempuan. Agar tidak tidak menjadi korban oleh pelaku pelecehan, peran orang tua harus lebih intens,” pesan Kabid pemberdayaan perempuan HMI Komisariat Mimika.
Berikut lima poin pernyataan sikap HMI-Wati Komisariat Kabupaten Mimika, Papua.
1. Kekerasan/Pelecahan seksual adalah sebuah kezaliman yang mengkhianati nilai kemanusiaan.
2. Hentikan diskriminasi bagi korban kekerasan/Pelecehan Seksual
3. Hukum seadil adilnya bagi pelaku pelecehan.
4. Pihak kepolisian agar bekerja transparan dan amanah dalam menjalankan tugasnya.
5. Masyarakat mimika agar mengawal dan mengawasi tuntas terkait kasus pelecehan seksual yang sedang berlangsung.
(*Redaksi)
Berita dengan Judul: Mimika Darurat Pelecehan Seksual, Berikut Lima Poin Pertanyaan Sikap HMI-Wati Komisariat Timika pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Redaksi Papua