Berita  

Militer Rusia Berhasil Melatih Anjing Terjun Payung dari Ketinggian 3,9 Km

militer-rusia-berhasil-melatih-anjing-terjun-payung-dari-ketinggian-3,9-km

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan keberhasilan program pelatihan anjing militer melaksanakan terjun payung dari ketinggian 3.900 meter. Anjing tersebut telah dilatih selama beberapa bulan dan bisa mendarat dengan selamat dalam rekaman video yang mencengangkan.

Militer Rusia merancang parasut khusus yang bisa dioperasikan anjing. Meski demikian, pendamping manusia masih diikutsertakan untuk memastikan proses terjun payung berlangsung lancar. Adapun dalam video resmi yang beredar, target pendaratan anjing tersebut adalah wilayah dengan medan berat, mustahil mendaratkan pesawat atau helikopter di sana.


Berdasarkan laporan Russia Today, media resmi pemerintah, uji coba tersebut berlangsung pada Juni 2021. Teknologi parasut yang aman digunakan anjing terlatih berhasil disempurnakan awal tahun ini.

Anjing yang dilatih terjun payung oleh militer Rusia merupakan ras german shepherd. Ini jenis anjing yang sudah biasa dilatih untuk keperluan medis maupun militer/kepolisian. Dalam video yang bisa kalian saksikan di bawah, anjing tentara Rusia itu hanya sebentar saja gugup, sebelum terjun dari pesawat ditemani pendamping manusia.

“Setelah berhasil mendarat, anjing yang menjalani latihan uji coba ini bersikap normal dan kondisinya sehat. Dia bisa segera menjalankan tugas lainnya,” demikian kesimpulan Alexey Kozin, desainer parasut khusus anjing dari perusahaan Technodinamika yang menjadi mitra Kementerian Pertahanan Rusia.

Kozin menyatakan parasut untuk anjing itu bisa dibuka dengan mekanisme otomatis, serta dapat pula diaktifkan oleh pendamping manusia yang ikut terjun. Selain itu, tim Kozin merancang perangkat oksigen khusus bagi anjing yang dipersiapkan untuk terjun payung. Dari perkiraan para insinyur Technodinamika, alat mereka dapat dipakai anjing untuk terjun payung dari ketinggian maksimal 7.900 meter.

Yury Mironov, pendamping manusia yang turut terlibat uji coba tempo hari, menyatakan si anjing tidak makan atau minum sebelum latihan untuk mempersiapkan mentalnya. Meski sempat terlihat ditenangkan sebelum terjun, pada akhirnya si anjing dapat terjun dengan rileks. “Proses sampai dengan mendarat sesuai dengan rencana tanpa kendala berarti,” ujar Mironov saat diwawancarai Russia Today.

Anjing merupakan binatang yang makin sering dimanfaatkan dan dilatih militer berbagai negara untuk menjadi bagian dari operasi strategis. Anjing bernama Cairo, dari ras Belgian Malinois merupakan salah satu contoh paling terkenal. Cairo terlibat dalam operasi militer Amerika Serikat di Pakistan pada 2011, yang berhasil menewaskan Osama Bin Laden dalam penyergapan dini hari.

Tentu saja praktik militer ini dikritik oleh banyak pecinta binatang, karena tidak ada jaminan anjing-anjing tersebut bebas dari stres selama latihan. Anjing militer biasanya dilatih amat keras untuk bisa mengendus lebih tajam—dengan tujuan mencari korban dalam operasi SAR atau mencari narkoba—serta mengejar target yang kabur dari penyergapan.